Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan Pemenang Pilpres, Pengusaha Berharap Suasana Tidak Makin Panas

Kompas.com - 22/07/2014, 09:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengimbau semua pihak dapat menjaga suhu politik pasca pemilihan presiden lantaran sangat berpengaruh pada iklim usaha. Selain itu, Kadin juga meminta pemerintah baru dapat serius mengembangkan ekonomi perikanan dan kelautan.

“Kami harapkan tidak semakin memanas. Pemerintah yang mengumumkan hasilnya, dan dari awal kami sudah bertekad untuk bekerjasama dengan pemerintahan baru siapa pun yang menjadi pemenangnya,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prayanto dalam keterangan resmi, Selasa (22/7/2014).

Pada kesempatan itu, Yugi mengungkapkan besarnya potensi sektor perikanan Indonesia yang masih belum tergarap. “Budidaya belum optimal, illegal fishing masih tinggi, pelaku industri perikanan pun belum begitu banyak. Bagaimanapun pengembangan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan harusnya bisa diprioritaskan,” ujar dia.

Lebih lanjut, Kadin akan memberikan peta jalan (road map) pembangunan ekonomi sektor kelautan dan perikanan yang telah disusun oleh para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin. Adapun yang menjadi salah satu usulan Kadin adalah membangun sentra-sentra perikanan yang dilengkapi dengan cold storage. “Kuncinya di cold storage dengan supply listrik dan air bersih yang memadai. Sebaiknya sentra-sentra perikanan itu tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Yugi.

Menurut dia, pembangunan kelautan harus melibatkan nelayan dan pembudi daya dan mereka bisa mendapatkan harga yang baik. Selain itu, proses industrialisasinya pun harus tetap berjalan mulai dari penangkapan atau budi daya hingga sampai ke pabrik-pabrik pengalengan ikan.

“Kalau prospek bisnis bagus bisa swasta kerjasama dengan yang memiliki lahan. Kita harapkan kemudahan permodalan juga lebih diperhatikan, dan akan lebih baik lagi bila ada bulog perikanan yang membeli hasil nelayan dengan harga pasar agar tidak harus melalui rentenir lagi,” paparnya.
baca juga: CT: Yang Kalah Jangan Sakit Hati, yang Menang Jangan Jumawa..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com