"Meski perbankan nasional dihadapi pada permasalahan suku bunga yang tinggi, persaingan likuiditas yang ketat, dan pengetatan penyaluran kredit terutama kredit konsumer, BNI berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif di semester I 2014," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (24/7/2014).
Pendapatan bunga bersih perseroan meningkat 20,9 persen dari Rp 8,9 triliun pada semester I 2013 menjadi Rp 10,8 triliun pada semester I 2014. Pendapatan non bunga meningkat 5,4 persen dari Rp 4,56 triliun pada semester I 2013 menjadi Rp 4,8 triliun di semester I 2014.
Di samping itu, perseroan juga mampu menumbuhkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 19,1 persen. Pertumbuhan DPK BNI ini, ujar Gatot, melebihi pertumbuhan DPK perbankan nasional yang mencapai 12,4 persen.
Sementara itu, total kredit perseroan pada paruh pertama tahun 2014 mencapai Rp 192,34 triliun. Capaian ini lebih besar dibandingkan Rp 164,11 triliun. Menurut Gatot, di tengah suku bunga kredit yang tinggi yang selalu berdampak dengan penurunan kualitas aset perbankan, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan dapat turun.
"BNI mampu menurunkan non performing loan dari 2,6 persen pada semester I-2013 menjadi sebesar 2,2 persen di semester I-2014," ujar Gatot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.