Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiriman Duit dari Arab Turun, Bisnis Remitansi BNI Stagnan

Kompas.com - 25/07/2014, 14:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Volume pengiriman uang atau remitansi yang dilakukan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) selama paruh pertama 2014 cenderung flat atau stagnan. Menurut Direktur Tresuri dan Luar Negeri BNI Suwoko Singoastro, ini karena remitansi dari Arab Saudi menurun drastis.

"Volume relatif flat, turun 30 persen. Incoming remittance dari Arab Saudi turun 30 persen," kata Suwoko di kantornya, Kamis (24/7/2014).

Lebih lanjut, Suwoko mengungkapkan selama ini Arab Saudi merupakan negara asal terbesar remitansi bagi perseroan. Akan tetapi, adanya kebijakan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara itu membuat volume remitansi menurun cukup tajam. Para TKI yang selama ini sangat banyak yang dikirim ke Arab Saudi diakui Suwoko jumlahnya menjadi menurun. Alih-alih, jumlah TKI yang dikirim ke Taiwan menjadi lebih banyak.

"Dari 19 kota meliputi 26 desa, TKI yang ke Saudi beralih ke Taiwan," jelas dia.

Melihat potensi pasar remitansi yang besar di Taiwan, perseroan pun tidak mau kehilangan momen. Ke depan, Taiwan menjadi salah satu negara representatif perseroan untuk menggenjot incoming remitansi.

"Ini pasar baru dalam memberi layanan ke saudara-saudara kita di Taiwan. Kami kerjasama dengan remittance agency di Taiwan dan Korea melalui sistem kita. Produk wesel BNI sudah luar biasa populer di daerah," ujar Suwoko.

Selain Arab Saudi, negara asal terbesar remitansi BNI adalah Malaysia. "Dari Malaysia (volume) naik. Dari AS malah kenaikannya cukup tajam, dari diaspora disana," kata Suwoko.

Sepanjang tahun 2013 lalu, volume remitansi BNI mencapai 84 miliar dollar AS. Nilai itu terdiri dari kiriman yang masuk ke Indonesia (incoming) sebesar 40 miliar dollar AS dan kiriman dari Indonesia ke luar negeri mencapai 44 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com