Lebih lanjut, analis mengungkapkan, maskapai tersebut dinilai harus segera memperoleh bantuan dari badan investasi milik Pemerintah Malaysia dan restrukturisasi secara intensif guna dapat bertahan hidup pasca hilangnya pesawat MH370 dan jatuhnya MH17.
Selama bertahun-tahun, maskapai tersebut telah mengalami masalah keuangan. Setelah MH370 dinyatakan hilang pada Maret lalu, Malaysia Airlines menderita kerugian finansial dan menurunnya penjualan tiket. Luka Malaysia Airlines ditambah dengan jatuhnya MH17 pada 17 Juli lalu.
"Realita yang menakutkan bagi Malaysia Airlines setelah MH17 adalah jika Pemerintah Malaysia tak memiliki rencana dengan cepat, hari demi hari berlalu akan berkontribusi pada kehancuran dan kematian Malaysia Airlines," ujar analis pada biro konsultasi penerbangan Endau Analytics, Shukor Yusuf, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (29/7/2014).
Shukor mengungkapkan, setiap harinya Malaysia Airlines kehilangan 1 juta hingga 2 juta dollar AS.
Walaupun bencana yang menimpa MH17 di luar kendali maskapai, tetapi jumlah pemesanan tiket diperkirakan menurun signifikan seperti halnya ketika bencana menimpa MH370.
Malaysia Airlines telah merugi sebesar 4,1 miliar ringgit atau 1,3 miliar dollar AS antara tahun 2011 hingga 2013. Maskapai tersebut juga rugi sebesar 443 juta ringgit pada kuartal pertama tahun ini, yang diklaim disebabkan penurunan penjualan tiket pasca hilangnya MH370.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.