Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Penanaman Kembali, Asian Agri Belanjakan Rp 250 Miliar

Kompas.com - 31/07/2014, 08:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asian Agri tahun ini akan mengeluarkan investasi sekitar Rp 250 miliar untuk kebutuhan penanaman kembali kebun sawitnya (replanting).

Freddy Widjaja, General Manager Asian Agri mengungkapkan sudah sejak beberapa tahun terakhir ini, Asian Agri melakukan replanting kebun sawit. Menurutnya dengan usia Asian Agri yang saat ini mencapai 27 tahun, sudah saatnya melakukan replanting agar produksi sawit tidak menurun.

“Usia produksi sawit itu sekitar 25-30 tahun, kalau sudah diatas itu pohonnya semakin tinggi akan sulit di panen,” tutur Freddy kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Selain itu, dengan melakukan replanting, membuat produksi sawit akan lebih banyak. Freddy mencontohkan, pohon atau bibit lama setiap hektarenya memproduksi 5-6 ton. Sedangkan dengan bibit baru, mampu memproduksi 7-8 ton per hektare.

Sampai saat ini, dari total lahan 100.000 ha sawit yang dikelola Asian Agri, sekitar 20-25% sudah di replating. “Targetnya setiap tahun ada 5.000 ha sawit yang replanting. Dimana setiap hektare itu investasinya Rp 50 juta,” ujarnya.

Itu artinya, setiap tahun investasi yang dikeluarkan Asian Agri untuk replanting mencapai Rp 250 miliar. “Demi perbaikan yield,” ungkap Freddy.

Saat ini produksi sawit Asian Agri mencapai 1 juta ton per tahun. Dimana 50%-nya berasal dari kebun perseroan, 25% dari petani plasma, dan 25% dari petani swadaya. (Hendrika Yunapritta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com