Estimasi tersebut lebih tinggi bila dibandingkan capaian pertumbuhan ekonomi riil pada kuartal I 2014 yang hanya 2,1 persen. "Angka pertumbuhan ekonomi mengkonfirmasi apa yang terjadi pada indikator bisnis, konsumen, dan pasar tenaga kerja dalam beberapa bulan belakangan. Ekonomi AS melambat namun menunjukkan perbaikan yang stabil," kata analis pada Unit Intelijen Ekonomi AS Joseph Lake seperti dikutip dari Forbes, Jumat (1/8/2014).
Lebih lanjut, Lake mengungkapkan ekonomi AS telah mencapai titik dimana faktor cuaca tidak mempengaruhi ekonomi. Peningkatan PDB riil tersebut lebih banyak disebabkan tumbuhnya pengeluaran konsumsi perorangan, investasi, ekspor, investasi nonresidensial, belanja pemerintah negara bagian maupun lokal, dan investasi residensial. Peningkatan pun terjadi pada sisi impor yang memberi dampak negatif pada PDB. Adapun penurunan sebesar 0,8 persen terjadi pada belanja pemerintah federal.
"Masih harus dilihat apakah ekonomi dapat menembus kecepatan pertumbuhannya seperti beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, penciptaan lapangan kerja yang lebih kuat dan arus kepercayaan adalah sinyal positif," ujar Kepala Investasi pada Plante Moran Financial Advisors.
Indeks harga meningkat menjadi 1,9 persen, dibandingkan 1,3 persen pada kuartal I 2014. BEA yang merupakan divisi Departemen Perdagangan AS akan merilis estimasi kedua PDB kuartal II pada 28 Agustus mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.