Dollar index masih konsisten mempertahankan tren penguatannya terutama semenjak pengumuman PDB triwulan kedua Amerika Serikat membaik serta kembali dipangkasnya quantitative easing bulanan 25 miliar dollar AS pada pekan lalu.
Menurut riset Samuel Sekuritas, tren penguatan mulai melandai setelah pada Jum’at (29/7/2014) malam tingkat pengangguran di AS diumumkan naik. Dampak tren penguatan dollar S di pasar keuangan global masih terasa hingga Jum’at sore di mana hampir seluruh mata uang Asia melemah terhadap dollar AS.
Setelah libur panjang, penguatan dollar AS mulai terlihat dan rupiah mencatatkan pelemahan hingga ke Rp 11.803 per dollar AS pada Jum’at sore itu. Neraca perdagangan yang datang hari ini diperkirakan kembali ke wilayah defisit di kisaran 300-400 juta dollar AS sehingga diperkirakan akan semakin mendukung sentimen pelemahan rupiah.
Inflasi bulanan yang diperkirakan masih akan tinggi 0,9-1 persen secara bulanan akan memberikan sentimen positif karena angka tahunan yang berpeluang turun hingga 4,5-4,6 persen. Hal itu sudah masuk ke dalam target inflasi BI yang 4,5 persen (±1 persen). Tren pelemahan rupiah diperkirakan bertahan awal pekan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.