Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan SPBU di Jakarta Pusat Tak Boleh Jual BBM Bersubsidi

Kompas.com - 05/08/2014, 13:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan pengendalian BBM bersubsidi, terutama solar, di Jakarta Pusat pada 1 Agustus 2014, lalu apa alasan pemerintah memilih Jakarta Pusat sebagai daerah yang dilarang menjual solar bersubsidi?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan bahwa alasan pengendalian solar bersubsidi di Jakpus adalah karena SPBU di Jakpus terletak pada kawasan yang masuk kategori elite, di mana taraf ekonomi masyarakatnya menengah ke atas.

"Mengapa di Jakarta Pusat pengendalian solar subsidi? Di Jakpus itu ada 26 SPBU dan berada di kawasan utama di Jakarta yang orangnya relatif mampu," ujar Jero Wacik saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/8/2014).

Dia menambahkan, pengendalian solar bersubsidi di Jakpus adalah salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stok BBM bersubsidi, termasuk solar. Menurut Jero, jika pengendalian ini tidak dilakukan maka stok BBM bersubsidi, yaitu sebanyak 46,6 juta kiloliter, tidak akan mencukupi sampai akhir tahun.

Jakarta Pusat adalah salah satu klaster atau wilayah yang dibatasi penjualan solar bersubsidi di Indonesia. Sementara daerah-daerah lain hanya di beberapa titik, yaitu SPBU di daerah pertambangan, perkebunan, dan kawasan industri.

"Jadi yang subsidi bisa ke masyarakat menengah ke bawah. Pokoknya tidak ada pencabutan subsidi, yang ada adalah pengendalian BBM bersubsidi di klaster tertentu, di Jakpus, terus di daerah pertambangan, perkebunan," tandas Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com