Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Kerja Keras Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

Kompas.com - 05/08/2014, 21:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin memandang pemerintah harus bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2014 sebesar 5,5 persen.

Ini berkaca dari capaian pertumbuhan ekonomi kuartal I 2014 sebesar 5,21 persen dan 5,12 persen pada kuartal II 2014. Suryamin menyatakan, untuk dapat tetap memenuhi target 5,5 persen itu, maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV harus sangat tinggi.

"Harus kerja keras. Kalau 5,5 persen (target) harus tinggi banget. Tapi kita (BPS) tidak bisa memperkirakan," kata Suryamin di kantornya, Selasa (5/8/2014).

Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, Suryamin mengungkapkan ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama adalah menggenjot sektor industri. Sebab, sektor ini memiliki peran yang sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Meningkatkan industri, menggenjot industri. Industri mikro dan kecil itu punya potensi yang sangat besar. Jumlahnya 3,1 juta. Kan pengaruh juga ke lapangan kerja. Kalau meningkatkan produktivitas, mereka itu mengolah hasil-hasil yang ada di kita," ujar Suryamin.

Adapun langkah kedua adalah mengurangi impor. Ia mengungkapkan pentingnya mengurangi impor bahan baku. Sebaiknya, bahan baku yang tersedia di dalam negeri diolah di dalam negeri. Sehingga, kebutuhan akan bahan baku dapat dipenuhi tanpa harus melakukan importasi.

"Impor barang-barang konsumsi, investasi, barang modal. Barang modal kan bisa disubstitusi oleh barang modal yang diproduksi dalam negeri, seperti mesin, peralatan, kendaraan kan kita juga produksi. Bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri," jelas Suryamin.

Adapun sektor lain yang dapat pula digenjot adalah pariwisata, khususnya kedatangan wisatawan mancanegara. Sebab, sektor pariwisata dapat berpengaruh terhadap sektor-sektor lainnya, misalnya hotel dan restoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com