Ini berkaca dari capaian pertumbuhan ekonomi kuartal I 2014 sebesar 5,21 persen dan 5,12 persen pada kuartal II 2014. Suryamin menyatakan, untuk dapat tetap memenuhi target 5,5 persen itu, maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV harus sangat tinggi.
"Harus kerja keras. Kalau 5,5 persen (target) harus tinggi banget. Tapi kita (BPS) tidak bisa memperkirakan," kata Suryamin di kantornya, Selasa (5/8/2014).
Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, Suryamin mengungkapkan ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama adalah menggenjot sektor industri. Sebab, sektor ini memiliki peran yang sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Meningkatkan industri, menggenjot industri. Industri mikro dan kecil itu punya potensi yang sangat besar. Jumlahnya 3,1 juta. Kan pengaruh juga ke lapangan kerja. Kalau meningkatkan produktivitas, mereka itu mengolah hasil-hasil yang ada di kita," ujar Suryamin.
Adapun langkah kedua adalah mengurangi impor. Ia mengungkapkan pentingnya mengurangi impor bahan baku. Sebaiknya, bahan baku yang tersedia di dalam negeri diolah di dalam negeri. Sehingga, kebutuhan akan bahan baku dapat dipenuhi tanpa harus melakukan importasi.
"Impor barang-barang konsumsi, investasi, barang modal. Barang modal kan bisa disubstitusi oleh barang modal yang diproduksi dalam negeri, seperti mesin, peralatan, kendaraan kan kita juga produksi. Bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri," jelas Suryamin.
Adapun sektor lain yang dapat pula digenjot adalah pariwisata, khususnya kedatangan wisatawan mancanegara. Sebab, sektor pariwisata dapat berpengaruh terhadap sektor-sektor lainnya, misalnya hotel dan restoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.