Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Nikah Pun Dipakai Arisan MMM

Kompas.com - 06/08/2014, 10:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Geliat arisan MMM ini membuat orang bertindak seakan tidak ada hari esok. Mereka mau mengorbankan apa saja. Beruntung sampai saat ini arisan MMM masih lancar.

Akbar Epul (26), pegawai sebuah kementerian di Jakarta, nekad memakai uang untuk nikah sebesar Rp 50 Juta. Padahal uang itu patungan antara istri dan dirinya. Lalu ada pula uang orangtua mereka masing-masing disitu. Tapi rekening itu dipegang Epul, makanya ia bisa menggunakannya.
 
Dia membuat lima akun dengan besaran uang masing-masing Rp 10 Juta. Setelah menghasilkan Rp 20 Juta, dia kemudian menarik uang Rp 50 Juta untuk menikah itu.
 
Selanjutnya dia membuat empat akun baru. Masing-masing Ia siapkan uang Rp 5 Juta untuk mentransfer dana ke rekening yang tak Ia kenal pemiliknya. Epul mengaku masa bodoh dengan nasib uang Rp 20 Juta itu. Kini setiap bulan Epul menarik uang Rp enam juta dari empat akun MMM yang dia miliki.

Uang memang bisa membutakan segalanya. Arisan MMM juga membutakan sejumlah PNS. Salah satunya Solihin (30), dia bekerja disebuah kementerian di Jakarta.
 
Sementara Solihin menjual mobil Toyota Avanzanya, untuk mengikuti MMM. Sampai kini Solihin sudah nyaris setahun ikut MMM.
 
Padahal mobil itu ia beli dari pinjaman bank. Dia meminjam Rp 80 Juta ke bank untuk membeli mobil itu. Sisanya Ia tambahkan dari tabungan dia dan istrinya untuk melunasi mobil tersebut. Sehingga Ia hanya mencicil Rp 1,5 Juta per bulan selama delapan tahun ke bank.
 
Tapi belum sampai satu tahun, lantaran tergiur MMM, Solihin memilih menjual mobilnya. Dia menjualnya hanya Rp 100 Juta, jauh dari harga pasaran Avanza yang masih Rp 150 Juta. Uang penjualan mobil itu seluruhnya ditanamkan pada MMM. Dia membuat sepuluh akun dari uang Rp 100 Juta. Sebab dia ingin cepat mendapat dana segar untuk ikut MMM. Akibat ulah Solihin, istrinya sempat ngamuk. Tapi kemudian jadi tersenyum setelah semuanya kembali.
 
 “Saya cuma pikir begini. Saya tak punya kemampuan berbisnis, lagi pula tak ada waktu. Kemudian setiap bulan saya mencicil Rp 1,5 Juta akibat pinjaman ke bank. Itupun urunan dengan istri. Jadi tak berat sebenarnya. Makanya kalaupun uang seratus juta itu lenyap akibat MMM, saya tak akan terlalu rugi. Saya masih tetap hidup kok dan pasti lancar-lancar saja sampai tua. Makanya saya berani memasukkan semuanya untuk ikut ke MMM,” kata Solihin.
 
Solihin mengaku sempat panik begitu seluruh uang sebesar Rp 100 Juta itu ditransfer ke orang-orang yang tak ia kenal. Ia merasa bodoh, tambah lagi istrinya marah-marah nyaris setiap malam.
 
Akibatnya selama sebulan pertama ikut MMM Solihin kehilangan nafsu makan. Lalu kerja di kantor pun jadi tak konsentrasi. Untung teman-temannya sudah banyak yang ikut dan meraih untung, makanya kekhawatirannya mereda.   
 
Berikutnya dalam lima bulan uang Solihin kembali berlipat-lipat. Dia mendapat Rp 150 Juta hanya dari bunga 30 persen di lima bulan pertama.
 
Sampai disitu sifat "masih kurang" Solihin muncul. Bukannya mengamankan uang, Ia justru membuat lima akun lagi. Sehingga dia memiliki 15 akun MMM.
 
Tiga bulan sesudahnya atau delapan bulan sesudah Ia ikut MMM pertama kali, baru dia sadar. Ketika itu Ia sudah mengumpulkan uang sebesar Rp 240 Juta hanya dari bunga MMM saja.
 
Selanjutnya dia memilih mengamankan uang sebesar Rp 100 Juta yang jadi modal awal. Tapi lebih dari separuhnya oleh Solihin uang itu Ia pakai untuk menutup utang di bank sebesar Rp 60 Juta. Kemudian sisanya Ia masukkan tabungan. Sedangkan uang sebesar Rp 240 Juta yang Ia dapat dari bunga MMM, separuhnya Ia pakai membeli mobil. Lalu Rp 100 Juta Ia mainkan kembali di MMM. Selama dua bulan ini dia sudah mendapat Rp 60 Juta lagi.
 
“Mungkin seratus juta itu akan saya pakai terus untuk ikut MMM. Tak akan saya tarik. Lagipula itu uang yang saya dapat dari bermain MMM. Jadi kalau hilang ya biarkan saja. Lagipula saya terus menarik untung,” kata Solihin. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)
baca juga:
Analis: Arisan MMM Bermain di Wilayah Abu-abu
"Investasi" Baru Berjudul MMM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com