Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Macet Mobil Bekas Meningkat Sehabis Lebaran

Kompas.com - 07/08/2014, 14:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan multifinance menikmati berkah Ramadhan dengan naiknya penyaluran pembiayaan menjelang Lebaran. Namun, tetap saja multifinance harus mewaspadai tren kenaikan kredit macet yang biasanya mengiringi kenaikan pembiayaan tersebut.

Tak ingin rasio kemacetan pembiayaan alias non-performing finance (NPF) melonjak setelah hari raya, sejumlah perusahaan pembiayaan pun menyiapkan berbagai strategi, terutama untuk menghindari peningkatan kredit macet di segmen kendaraan bekas.

Menurut KA Wibowo, Deputi Direktur Mobil Bekas BCA Finance, rasio kredit macet dalam pembiayaan mobil bekas biasanya memang lebih tinggi ketimbang mobil baru. "Mungkin secara psikologis, debitor mobil baru lebih disiplin dalam membayar angsuran," kata Wibowo.

Hal tersebut terlihat dari rasio kemacetan pembiayaan BCA Finance untuk mobil bekas yang mencapai 1,6 persen. Sementara itu, kemacetan pembiayaan untuk segmen mobil baru hanya sebesar 0,6 persen sehingga rata-rata kredit macet BCA Finance saat ini sebesar 1,1 persen.

Nah, masyarakat biasanya menghabiskan dana untuk kebutuhan Lebaran. Sementara itu, uang untuk membayar cicilan biasanya sudah tidak ada lagi. Makanya, banyak yang menunda pembayaran angsuran.

Wibowo mengatakan, kemacetan pembiayaan pada tahun ini berpotensi terus naik. Hal ini merupakan dampak turunan dari kebijakan uang ketat yang mendorong kenaikan beban biaya bunga.

Meski ada bayangan kenaikan setelah Lebaran, Wibowo yakin bahwa angka kemacetan pembiayaan bisa ditekan, termasuk pada segmen pembiayaan mobil bekas. Caranya, BCA Finance meningkatkan analisis persyaratan dari aplikasi baru untuk pembiayaan mobil bekas, yang ramai sebelum Lebaran.

Hal ini bisa membantu menyeleksi aplikasi untuk menghindari kemacetan pembiayaan. "Sementara itu, peningkatan analisis ini tidak membuat proses menjadi lebih lama," ungkap Wibowo.

Hingga akhir semester pertama tahun ini, BCA Finance menyalurkan pembiayaan mobil bekas sebanyak Rp 2,8 triliun. Jumlah ini setara 48,3 persen dari target sebesar Rp 5,8 triliun hingga akhir tahun ini.

Adapun total pembiayaan anak usaha BCA ini telah mencapai Rp 10,81 triliun, turun 19,98 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,51 triliun.

Tradisi peningkatan kemacetan pembiayaan pasca-Lebaran juga menimpa BFI Finance. Karena merupakan tren tahunan, BFI Finance pun sejak jauh-jauh hari menyiapkan langkah agar kenaikan NPL bisa ditekan. "Kami tingkatkan kualitas pembiayaan," ujar Direktur BFI Finance Sudjono, Rabu (6/8/2014). Saat ini, rasio kemacetan pembiayaan BFI Finance berada di kisaran 1,45 persen. Rasio ini naik dibanding akhir tahun lalu yang sebesar 1,38 persen.

Sepanjang semester pertama 2014, penyaluran pembiayaan konsumen BFI Finance tumbuh 4,5 persen menjadi Rp 5,55 triliun. Lini usaha sewa pembiayaan BFI Finance mencetak pertumbuhan 15 persen menjadi Rp 2,21 triliun.

Meski sempat naik pada pertengahan tahun, biasanya rasio kredit macet bisa turun kembali. NPL industri multifinance mencapai sekitar 1,4 persen-1,5 persen di akhir 2013. (Tendi Mahadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com