"Keputusan mengenai BI Rate nanti tidak akan mengubah banyak situasi di pasar saham, karena, pelaku pasar sudah mengantisipasi BI rate di angka 7,5 persen," kata Yusuf di Jakarta, Senin (11/8/2014).
Yusuf mengungkapkan, kalaupun Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menaikkan BI rate, pasar pun telah memperkirakan suku bunga acuan tidak akan berada pada posisi di atas 7,75 persen. Pasar pun, kata dia, telah melakukan berbagai macam antisipasi.
"Sekarang ini orang sudah memegang range BI Rate di tahun ini sekitar 7,5 sampai 7,75 persen. Jadi, langkah-langkah antisipasi sudah dimiliki oleh pelaku pasar," ujar Yusuf.
Adapun mengenai laju IHSG yang diselimuti pelemahan pada pekan lalu dinilai Yusuf lebih disebabkan kondisi eksternal berupa faktor geopolitik regional. Situasi ketegangan geopolitik di Irak, Ukraina, kondisi ekonomi AS, Eropa serta kondisi di Tiongkok. Sementara itu, isu terkait pemilu dinilainya tidak memberikan dampak negatif terhadap IHSG.
"Kalau pemilu presiden sudah dianggap berjalan kondusif. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sudah memutuskan pemenang pilpres," jelas Yusuf. Yusuf memprediksi BI rate pada tahun ini masih dapat bertahan pada posisi 7,5 persen.
Sementara itu, IHSG masih berpotensi untuk menembus level 5.200. "Tapi, diperkirakan BI Rate hingga akhir 2014 lebih kuat untuk tetap berada di 7,5 persen," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.