Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komoditas Nonmigas jadi Senjata Menekan Defisit Neraca Perdagangan

Kompas.com - 15/08/2014, 13:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit neraca perdagangan yang defisit akibat perdagangan minyak dan gas (migas) bisa dikendalikan dari perdagangan nonmigas.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi ditemui usai Pidato Kenegaraan Presiden di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2014), mengatakan, ke depan ekspor yang akan didorong tidak jauh berubah dari komoditas saat ini. "Masih akan sama. Produk perkebunan, tambang, perikanan," kata dia.

Meskipun demikian, Bayu melanjutkan, ke depan RI akan semakin banyak mengekspor produk industri manufaktur dan otomotif. Diharapkan pula, ekspor komoditas tekstil dan produk tekstil kembali pulih, setelah pada kuartal terakhir sempat sedikit surut.

"Jadi strateginya ke depan akan lebih sama, namun ditambah nilai tambahnya, dan memperdalam pasar dan komponen ekspor manufaktur," imbuh Bayu.

Adapun komoditas yang akan ditingkatkan nilai tambahnya atau masuk industrialisasi diantaranya seperti karet, kopi, teh, kakao, tanaman rempah, serta produk herbal. Sementara itu, ekspor pertambangan ditengarai akan naik signifikan pada 2016 setelah proyek hilirisasi berjalan.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik pada Senin (4/8/2014) lalu melansir nilai perdagangan Indonesia secara kumulatif pada semester pertama tahun ini mengalami defisit sebesar 1,16 miliar dollar AS, terdiri dari defisit migas 6,12 miliar dollar AS, dan surplus nonmigas sebesar 4,96 miliar dollar AS.

Pada periode sama, ekspor RI mencapai 88,83 miliar dollar AS, sementara impornya mencapai 89,98 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com