“Ya artinya akan kita cetak sampai 40 ribuan hektar, tergantung pemerintah yang baru, Ini kan masih base line, tinggal bagaimana pembahasannya. Ini kan baru pagu indikatif,” ujar Suswono setelah konferensi Pers RAPBN di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Sementara itu, saat ditanya didaerah mana perluasan lahan pertanian tersebut akan dilakukan, Suswono malah mengatakan bahwa program tersebut masih tergantung dengan program pembangunan irigasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU). Pasalnya kata dia, pencetakan sawah seluas apapun jika tanpa ada irigasi, maka akan percuma.
“Kita akan selalu dalam posisi harus match dengan progamnya irigasi di PU. Kan kalau kita mau mencetak sawah tapi sumber airnya gak ada kan percuma, akhirnya jadi semak belukar lagi,” kata dia.
Sebelumnya, dalam RAPBN 2015, Kementerian Pertanian akan diberikan anggaran sebesar Rp 15,8 triliun dengan beberapa program diantaranya peningkatan produksi padi mencapai 73,4 juta ton, pengembangan tanaman tebu 60.000 hektar, kopi 4.850 hekter, teh 5.050 hektar, kakao 20.950 hektar, lada 1.650 hektar, kapas 3.300 hektar, dan karet seluas 19.550 hektar.
Selain itu, Kementan juga memiliki program budidaya padi seluas 350.000 hektar, bantuan budidaya jagung seluas 35.000 hektar, serta bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 7.596 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.