Director Marketing and Communications PT Erajaya Swasembada Tbk (Erajaya), Djatmiko Wardoyo kepada wartawan, Senin (18/8/2014) mengatakan, komposisi transaksi ritel saat ini seimbang antara tunai dan melalui elektronik (non-cash), alias 50:50. Namun, konsumen yang membayar menggunakan kartu kredit, sebanyak 80 persen diantaranya mengambil angsuran gadget alias mencicil, dan sisanya melakukan pembayaran dengan kartu kredit secara reguler.
Dari sekian banyak pembeli gadget di Erajaya Grup, Djatmiko mengatakan, nasabah dari enam bank ini adalah yang paling banyak melakukan pembelian non-cash. Saat ini, Erajaya Grup bekerjasama pembayaran non-cash dengan 14 bank. Menurut Djatmiko manajemen memang membatasi bank yang diajak kerjasama. Bank yang memiliki sedikit nasabah berpeluang kecil melakukan pembelian non-cash.
Electronic data capture (EDC) yang diletakkan di outlet akan menganggur, meski perangkat tersebut disediakan oleh bank yang bersangkutan. “Kami kan juga enggak enak, kalau sudah dipasang di sini, tapi tidak ada nasabah yang membeli gadget non-cash,” kata Djatmiko.
Biasanya, jika Erajaya Grup ataupun bank yang menaruh electronic data capture (EDC)-nya di outlet memberikan promo, maka penjualan gadget non-cash meningkat.
Meski begitu, ada pula promo yang tidak menyenangkan bagi outlet, yaitu promo kredit dengan bunga nol persen. Pasalnya, MDR atau Merchant Discount Rate-nya akan dibayarkan oleh toko ataupun bank.
Berikut adalah enam bank yang nasabahnya gemar membeli gadget
1. Bank Central Asia
2. Bank Mandiri
3. CitiBank
4. BNI
5. Bank Mega
6. CIMB Niaga