Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT: Presiden Ingin Dengar Langsung Alasan Karen Mundur

Kompas.com - 20/08/2014, 10:00 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah membantah telah mendesak Karen Agustiawan untuk mundur dari jabatannya selaku Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyayangkan banyak pemberitaan media yang mengesankan mundurnya Karen disebabkan oleh desakan dari pemerintah. 

"Saya kemarin menanyakan langsung ke Bapak Presiden. Bapak menyatakan bu Karen menyampaikan surat pengundurannya melalui komisaris Pertamina," jelas Chairul. 

Ia menjelaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaruh perhatian atas pengunduran diri Karen. Bahkan, SBY ingin mendengar langsung alasannya mundur sebagai Dirut Pertamina.

Berdasarkan pernyataan Chairul, Karen mundur dari jabatanya dengan alasan ingin melakukan hal-hal aktivitas pribadi sekaligus ingin mengajar di Harvard University, Amerika. "Itu wajar, tidak ada seuatu yang paksaan," ungkapnya. 

Pengajuan pengunduran diri Karen secara lisan sudah diutarakan sejak dua bulan lalu. Asal tahu saja, lewat surat elektronik yang ditulis Karen ke kepada pegawai Pertamina. Ia mengungkapkan sudah mengajukan pengunduran diri mulai tanggal 1 Oktober 2014 dari keanggotaan Direksi PT Pertamina (Persero). 

Dalam tulisanya Karen bilang menjadi menjadi bagian Pertamina selama 6 tahun belakangan ini merupakan salah satu keputusan terbaik yang pernah diambilnya. 

Selain itu, ia juga berpesan kepada para pegawai pertamina untuk terus berusaha agar menjadikan Pertamina  sebagai World Class National Energy Company. "Itulah, tugas dan pengabdian kita bersama kepada bangsa ini!," tulis Karen dalam suratnya.

VP Coorporate Communication Pertamina, Ali Mudakir membenarkan adanya surat yang dikirim Karen untuk kariyawan PT Pertamina (Persero). Selain itu ia menjelaskan berdasarkan pedoman anggaran dasar, proses pengunduran diri biasanya ditujukan kepada komisaris pertamina, juag ditembuskan ke Menteri BUMN dan anggotan direksi. (Widyasari Ginting)
baca juga: Ini Curhatan Karen Agustiawan Ke Menperin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com