Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Harga BBM Bersubsidi Dinaikkan

Kompas.com - 25/08/2014, 16:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) meminta presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengurangi alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Jokowi ingin harga BBM bersubsidi dinaikkan sebelum dirinya dan Jusuf Kalla dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober mendatang.

"Alangkah baiknya (harga dinaikkan) sebelum (dilantik jadi presiden)," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin (25/8/2014).

Jokowi mengaku belum bisa memprediksi berapa besaran subsidi BBM yang sebaiknya dipotong. Hal itu akan dibahas Jokowi dalam pertemuan dengan SBY di Bali, Rabu (27/8/2014) lusa.

"Ketemu dulu, baru nanti tahu situasinya lalu baru dikalkulasi," ujar Jokowi.

Hal yang menjadi bahan pertimbangan, antara lain tingkat inflasi, kemampuan fiskal dan situasi politik. Jokowi mengatakan, angka subsidi BBM terlalu membebani rencana APBN 2015 yang saat ini masih dalam tahap pembahasan.

Alangkah baiknya, kata Jokowi, anggaran subsidi itu dialihkan ke sektor lain yang menyentuh rakyat miskin.

"Alangkah baiknya jika diberikan pada usaha produktif yang berhubungan dengan rakyat bawah," ujar Jokowi.

Jokowi mencontohkan unit-unit usaha yang bakal dijadikan sasaran pengalihan subsidi, antara lain usaha kecil di kampung-kampung, menambah subsidi pupuk dan pestisida bagi petani, menambah subsidi solar hingga modernisasi mesin kapal nelayan.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, hingga kini Presiden SBY belum berencana menaikkan harga BBM bersubsidi.

Pemerintah memilih pembatasan BBM bersubsidi. Agar solar dan premium tidak melebihi kuota hingga akhir tahun ini, PT Pertamina (Persero) membatasi volume BBM bersubsidi. Dampaknya, masyarakat di berbagai daerah akhirnya mengantre di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum karena khawatir tidak kebagian BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com