Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Lagi, Mebel Indonesia Bisa Rajai Asia Tenggara

Kompas.com - 26/08/2014, 12:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) memperkirakan Indonesia bisa mencapai peringkat satu negara pengekspor mebel di Asia Tenggara dalam 10 tahun ke depan.

"Saya pikir dalam 10 tahun ke depan kita bisa menjadi yang terbesar di tingkat regional," kata Sekjen AMKRI Abdul Sobur di Jakarta, Kamis (26/8/2014).

Hal tersebut didasarkan Indonesia yang kaya akan bahan baku dan adanya sumberdaya manusia yang andal. Untuk itu pihaknya menentang keras ekspor bahan baku kayu.

"Negara ini perlu dikelola dengan baik. Bahan baku jangan diekspor terus menerus, tapi harus ekspor barang jadi karena barang jadi memiliki nilai tambah yang besar dan menyerap banyak tenaga kerja," katanya.

Pihaknya pun berharap banyak pada pemerintahan baru untuk memberikan regulasi-regulasi yang mendukung terhadap perkembangan industri mebel Tanah Air.

Menurut dia, AMKRI berkomitmen untuk menumbuhkembangkan industri mebel dan kerajinan nasional sehingga industri ini mampu berkembang menjadi yang terbesar dan terdepan di kawasan regional.

Abdul menambahkan, beberapa kendala Indonesia dalam mengembangkan industri mebel yakni kebijakan pemerintah yang belum mendukung penuh, ketiadaan industri pendukung dan minimnya investor asing.

Nilai ekspor mebel Indonesia pada 2013 sebesar 1,8 miliar dollar AS yang menempatkan Indonesia di urutan ke-18 negara pengekspor mebel dunia. Posisi ini di bawah Vietnam yang menempati urutan ke-7 dan Malaysia yang menempati urutan ke-11.

Sementara di lingkup Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan ketiga negara pengekspor mebel setelah Vietnam dan Malaysia.

Dengan meningkatnya persaingan dari negara produsen lain yang lebih murah yakni Tiongkok, Vietnam dan Malaysia, AMKRI berharap industri mebel Indonesia mampu bergerak melalui berbagai inovasi yang memberikan nilai tambah untuk merebut pasar dunia.

Pada 2013, tercatat nilai ekspor Tiongkok sebesar 52,4 miliar dollar AS, Vietnam 5,3 miliar dollar AS dan Malaysia 2,3 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com