Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Yakin Normalisasi Pasokan BBM Bersubsidi Tak Akan Jebol Kuota

Kompas.com - 27/08/2014, 18:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Keuangan Chatib Basri yakin, normalisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) tidak akan menjebol kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014, sebesar 46 juta kiloliter.

Menurut Menkeu, yang terpenting adalah tidak ada lagi berita kelangkaan BBM bersubsidi di berbagai daerah. "Pertamina tahu caranya menjaga. Diharapkan nanti pokoknya itu di setiap SPBU tidak ada kelangkaan," kata dia Rabu (27/8/2014).

Normalisasi distribusi BBM bersubsidi kemungkinan akan menjebol kuota. Sebab, sebelumnya BPH Migas menuturkan jika tidak ada pengendalian maka kuota diprediksi habis sebelum Desember. Namun Chatib menegaskan kuota BBM bersubsidi harus mencukupi hingga akhir tahun. "Kan enggak boleh (minta tambahan kuota)," jelas Chatib.

Akan tetapi, jika ternyata kuota BBM bersubsidi tetap jebol dan perlu ada tambahan kuota, Chatib enggan menjelaskan mekanismenya lebih lanjut, apakah perlu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) atau tidak.

"Enggak tahu saya. Inget, waktu itu saya minta jangan dipatok. Sekarang di UU APBNP segitu (46 juta kiloliter), ya volumenya dijaga saja," tukas Chatib.

Sebelumnya, lewat keterangan resmi, PT Pertamina (Persero) akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi potensi antrian yang berkepanjangan di SPBU.

“Terhitung mulai malam ini, penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU dilakukan normalisasi untuk memulihkan situasi, “ ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, Selasa (26/8/2014).

Ali mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah mencermati perkembangan situasi yang terjadi di masyarakat dimana terjadi antrean pembelian BBM di SPBU di berbagai daerah di Indonesia. Dengan normalisasi ini, Pertamina mengatakan tidak ada lagi pemotongan pasokan baik untuk premium maupun solar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com