Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RAPBN 2015 Dituding Menjebak Jokowi, Menkeu Kesal

Kompas.com - 28/08/2014, 06:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri meluapkan kekesalannya atas penyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan Dolfie OFP beberapa waktu lalu yang menyebut pemerintah sengaja menjebak Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan sempitnya ruang fiskal.

Chatib bilang, bahkan Badan Anggaran DPR sendiri sudah menjelaskan bahwa struktur RAPBN 2015 hanyalah baseline. "Makanya saya bingung, ada yang bilang kalau ini RAPBN tidak mengakomodir, tidak ada fiscal space, menjebak. Orang pembahasannya saja belum dimulai," kata mantan Kepala BKPM itu, di Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Sebagaimana diketahui, pembahasan Rancangan Undang-undang tentang APBN tahun anggaran 2015 dalam rapat kerja Badan Anggaran dengan Menteri Keuangan RI, Menteri PPN-Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia siang hari ini tidak dilanjutkan, karena harus menunggu hasil pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Joko Widodo.

Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit menuturkan, pembahasan RAPBN memang merupakan hak konstitusi DPR, bahkan sebetulnya bisa dilakukan tanpa menunggu pemerintahan baru. Namun, lanjut Ahmadi, UU (MD3) juga mengatur agar parlemen bisa mendalami visi-misi Presiden terpilih.

"Oleh karena itu, seyogyanya RAPBN 2015 yang akan dijakankan Presiden terpilih sekarang ya kita upayakan akomodir pemikiran-pemikiran dan visi-misinya itu," tutur Ahmadi.

Dia menambahkan, meskipun pemerintahannya belum terbentuk, namun sudah ada tim transisi yang bisa berkomunikasi dengan parlemen melalui fraksi-fraksi partai pengusung. Ahmadi membenarkan waktu yang dimiliki parlemen dan pemerintah terbatas sekira satu bulan.

"Tapi saya kira cukup. Oleh karena itu tidak ada salahnya lah kita menunda sedikit, dan kita akan menghasilkan APBN sesuai UU," tandas Ahmadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com