Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qantas Derita Rugi Bersih Rp 30,7 Triliun

Kompas.com - 28/08/2014, 14:03 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com -  Maskapai pelat merat milik Australia, Qantas, melaporkan kerugian sepanjang tahun buku 2013-2014 mencapai 2,84 miliar dollar Australia atau 2,65 miliar dollar AS (sekitar Rp 30,7 triliun).

Kinerja yang dicatatkan itu lebih buruk dari yang diperkirakan, lantaran manajemen sebelumnya sempat melakukan efisiensi dengan memangkas jumlah karyawan. Karena itu, CEO Qantas Alan Joyce didesak untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan memburuknya performa perusahaan.

Perseroan menyebutkan, penyumbang terbesar kerugian berasal dari rugi kurs akibat melemahnya nilai tukar dollar Australia. Qantas menyatakan, rugi kotor pada tahun buku 2013-2014 sebesar 646 juta dollar Australia, atau lebih baik dari yang diproyeksikan sebelumnya.

Sebelumnya, para analis memproyeksikan rugi bersih Qantas hanya di kisaran 1 miliar dollar AS, lantaran maskapai tersebut juga tengah menghadapi tingginya biaya bahan bakar serta ketatnya persaingan dengan maskapai lain.

Pada Februari tahun ini, Qantas mengumumkan memangkas 5.000 karyawan, menunda pengiriman armada serta memangkas sejumlah rute dalam rangka meningkatkan efisiensi.

Terkait dengan kerugian yang cukup besar yang dialami Qantas, Joyce menyatakan bahwa masa-masa kelam yang dihadapi perseroan telah berakhir. "Saat ini kami telah mencapai titik terburuk, dan di masa yang akan datang kami siap untuk kembali muncul seiring dengan program transformasi yang dijalankan," katanya.

Pada tahun sebelumnya, perseroan masih mencatatkan laba bersih meskipun hanya tipis. Tipisnya laba pada tahun lalu disebabkan oleh besarnya pembayaran yang dikeluarkan untuk kompensasi karyawan yang dirumahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com