Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, Pemerintah-Newmont Buka Lagi Meja Perundingan

Kompas.com - 30/08/2014, 08:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Renegosiasi antara Pemerintah RI dan PT Newmont Nusa Tenggara segera digelar, setelah pencabutan gugatan arbitrase disetujui pemerintah.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R Sukhyar menuturkan, sebelum menyepakati memorandum of understanding (MoU) renegosiasi, kedua belah pihak terlebih dahulu akan berunding.

"Bahas MoU-nya Minggu. Kan sebelum diteken, dibahas dulu," kata dia ditemui usai rakor di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (29/8/2014) malam.

Sukhyar mengatakan, kemungkinan besar CEO Nemwont internasional sendiri yang akan turut membahas renegosiasi. Adapun poin-poin pembahasan renegosiasi akan kembali dibahas. Namun, Sukhyar memastikan, poin-poin yang disepakati sama dengan yang disepakati oleh PT Freeport Indonesia. "Royalti itu sudah pasti. Sama dengan Freeport," ucap Sukhyar.

Sementara itu, untuk uang jaminan smelter Newmont, Sukhyar mengatakan perusahaan tambang itu segera akan mentransfer 25 juta dollar AS. "(Masuknya) Minggu depan," tandas dia.

Sebelumnya, pemerintah telah menandatangani surat persetujuan pencabutan gugatan Newmont di badan arbitrase International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID). Dengan begitu, pemerintah menyatakan kasus gugatan Newmot sudah selesai.

"Saya telah menandatangani surat persetujuan terkait pencabutan itu (gugatan Newmont). Dengan ini maka kasus Newmont berakhir," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung saat menggelar konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com