Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Surplus Neraca Perdagangan Juli Jauh di Atas Prediksi

Kompas.com - 01/09/2014, 23:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada bulan Juli 2014 mencapai 123,7 juta dollar AS. Angka ini membaik dibandingkan periode Juni 2014 yang tercatat defisit 300 juta dollar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, surplus neraca perdagangan tersebut merupakan hal yang baik. Sebab, capaian ini jauh di atas prediksi bank sentral.

"Ini kan lebih bagus surplusnya. Itu good news. Saya kira ini kondisinya sedikit lebih baik dari yang kita perkirakan. Sebelumnya kita perkirakan surplusnya sangat kecil, sekitar 10 atau 20 juta dollar AS. Tapi ternyata lebih tinggi. Kalau dari sisi BI, ini lebih bagus dari perkiraan BI," kata Perry di Gedung DPR, Senin (1/9/2014).

Namun demikian, Perry mengungkapkan angka neraca perdagangan Juli belum memasukkan capaian ekspor konsentrat. Sehingga, angka neraca perdagangan Juli 2014 dan surplus non migas yang relatif besar belum memasukkan kemungkinan tambahan ekspor konsentrat mineral sesuai kesepakatan pemerintah dan beberapa perusahaan tambang besar.

"Yang terlihat mulai Agustus itu sudah mulai ekspor. Itu yang membawa keyakinan bahwa kondisi neraca perdagangan, terutama di migas sudah mulai akan membaik," jelas Perry.

Perry mengungkapkan, surplus neraca perdagangan non-migas akan mulai membaik seiring kembalinya ekspor mineral dan perbaikan pada sisi ekspor manufaktur. Sementara itu, impor non migas masih cukup rendah.

"Dari non migasnya kita optimis masih akan tetap baik. Tapi di migas memang tekanan defisitnya masih di situ," ungkap dia.

Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin menjelaskan, surplus neraca perdagangan disebabkan surplus sektor non migas sebesar 1,73 miliar dollar AS, walaupun sektor migas mengalami defisit 1,6 miliar dollar AS. Adapun neraca volume perdagangan juga mengalami surplus sebesar 32,17 juta ton. Hal itu didorong oleh surplusnya neraca sektor non migas 33,12 juta ton, walaupun sektor migas defisit 0,95 ton. "Ini artinya perkembangan neraca perdagangan non migas menggembirakan," ujar Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com