Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Berhasil, SBY Sindir Pihak yang Sebut MP3EI "Macan Kertas"

Kompas.com - 05/09/2014, 11:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan kebanggannya atas pencapaian yang telah dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

Dengan capaian itu, Presiden menyindir sejumlah pihak yang pernah pesimistis atas konsep MP3EI yang dicanangkan.

"Saya masih ingat ketika master plan tentang percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia kami luncurkan, banyak yang pesimistis, skeptis dan bahkan katakan itu hanyalah sebuah 'macan kertas'. Tapi sejarah tunjukkan bahwa upaya kita menghasilkan sesuatu yang nyata," ujar Presiden SBY dalam refleksi pelaksanaan MP3EI selama tiga tahun di Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Presiden mengaku bersyukur atas kemajuan pembangunan proyek yang ada di berbagai daerah. Menurut dia, mulai dari jajaran pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi hingga badan-badan usaha milik negara dan swasta telah berkontribusi secara langsung dalam pembangunan di sektor riil dan infrastruktur di Tanah Air.

Presiden menjelaskan bahwa MP3EI sengaja disusun untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi konektivitas di kawasan Asia Tenggara dan Asia. Menurut Presiden, apabila Indonesia tidak bersiap, maka Indonesia akan dirugikan dari adanya konektivitas antarnegara itu.

Oleh karena itu, Presiden menyebutkan MP3EI akan menciptakan peluang bagi Indonesia dan meningkatkan daya saing dalam negeri. Cara yang dilakukan adalah memberikan panduan koridor pembangunan setiap wilayah berdasarkan potensi alam dan manusia yang ada di masing-masing provinsi.

"Dalam komposisi pembiayaan tadi amat jelas, sekitar 40 persen dari swasta, 25 persen berasal dari BUMN dan sekitar 15 persen dari anggaran negara atau pemerintah, dan sisanya gabungan. Inilah struktur yang sehat, yang baik, sebab tidak mungkin APBN kita habis untuk membangun infrastrutur kareka kita juga harus menetapkan langkah pengurangan kemiskinan," ucap dia.

Di dalam acara ini, Presiden SBY juga akan melakukan telekonferensi dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Nusa Tengara Barat M Zainul Majdi, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djonggala, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. Telekonferensi akan memaparkan capaian dan realisasi target dari pelaksanaan MP3EI setiap koridor pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com