Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Tanggung Beban Ekonomi Sejak Dari Jaman Soeharto

Kompas.com - 06/09/2014, 21:14 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com -
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, akan langsung menghadapi masalah berat di awal era kepemimpinannya. Salah satu masalah terberat berada di sektor ekonomi.

Menurut pengajar Universitas Gadjah Mada, Poppy Ismalina, beban tersebut merupakan akumulasi dari jaman pemerintahan Presiden Soeharto.

"Yang kita musti pahami, sejak Soeharto turun, tidak ada perubahan signifikan berkaitan struktur APBN dan struktur perekonomian. Beban itu akumulasi sejak 1998. Kalau kita hanya menganalisis beban, kita tidak akan move on," ujar Poppy dalam dialog Perspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu (6/9/2014).

Namun, Poppy juga mengungkapkan bahwa pemerintah mendatang tidak perlu hanya berkutat pada beban. Selain itu, subsidi juga selalu menjadi beban. Karena itu, pemerintahan selanjutnya harus berani merevolusi truktur APBN

"Jokowi dan Jusuf Kalla harus merevolusi struktur APBN, tidak lagi tambal sulam dengan pragmatisme ekonomi. Revolusinya adalah, bagaimana Jokowi-Jusuf Kalla malah mengubah kebijakan, tidak berfokus urban-sentris, mengubah haluan menjadi rural sentris ke desa," ujar Poppy. "Agar berbeda, bagaimana APBN dihiasi dengan kebijakan ideologis, tidak hanya mengikuti apa yang ada selama ini."

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Hukum, Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan Poppy mengingatkannya pada semangat pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di awal era pemerintahannya.

"Tergantung keberanian kita untuk memberantas kejahatan ekonomi. Siapa pun yang menjadi presiden sangat tergantung dengan bandar yang menjadikannya presiden. Saya yakin, Jokowi punya bandar. Saya yakin Jokowi bisa memberantas, tapi tidak 100 persen," tukasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com