Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bonus Dibatasi, Bankir Inggris Kebakaran Jenggot

Kompas.com - 08/09/2014, 09:51 WIB


LONDON, KOMPAS.com -
Masih ingat krisis keuangan global yang bermula dari industri finansial Amerika Serikat (AS) dan Eropa? Jika melihat besaran bonus para bankir, mungkin sebagian orang lupa bahwa pemulihan ekonomi global masih tertatih-tatih.

Kendati belum pulih benar, bankir di daratan Eropa telah menikmati pemasukan berlimpah. Tengok saja catatan Otoritas Perbankan Eropa atawa European Banking Authority (EBA).

Di sepanjang tahun 2012, tercatat ada ribuan bankir Eropa yang mengantongi pemasukan lebih dari 1 juta euro atau sekitar Rp 15,2 miliar per tahun. Bankir Inggris merupakan markas bagi bankir kaya raya. Di tahun 2012, tercatat ada 2.188 bankir Inggris yang meraih pendapatan lebih dari 1 juta euro. Disusul oleh Prancis dan Jerman masing-masing sebanyak 117 dan 100 bankir. 

Di posisi paling buncit adalah Spanyol yang memiliki 37 bankir kaya raya. Hitungan EBA, rata-rata pemasukan bankir top Inggris mencapai 1,95 juta euro di tahun 2012, tertinggi di Eropa. Survei EBA mengungkap, rasio bonus dibandingkan dengan gaji tetap bankir Inggris mencapai 370 persen.

Pekan ini, bankir Inggris bersiap mengerahkan seluruh tenaga melawan EBA. Sesuai jadwal, Senin (8/9/2014), Pengadilan Eropa atau European Court of Justice (ECJ) bakal menggelar dengar pendapat dengan para bankir Inggris. Pokok agenda itu adalah keberatan bankir Inggris terhadap aturan pembatasan bonus bankir. Ini terkait rencana EBA yang bakal membatasi bonus bankir di kawasan Eropa per 1 Januari 2015 nanti.

Poin penting aturan baru EBA adalah bonus yang boleh diterima bankir maksimal 100 persen dari gaji pokok. Poin lain, bankir boleh mengantongi bonus tahunan maksimal 200 persen dari gaji bulanan asalkan mendapat persetujuan dari pemegang saham terlebih dahulu.

Aturan ini berlaku bagi seluruh bank yang berbasis di Eropa, juga bagi bankir asal AS yang bertugas di kantor cabang Eropa. Sontak bankir kaya raya Inggris kebakaran jenggot. Dus, perwakilan bankir dari Barclays Plc, HSBC Holdings Plc, Lloyds Banking Group Plc, dan Royal Bank of Scotland (RBS) Group Plc bakal menentang otoritas Eropa di depan meja hijau, pekan ini. Alasan bankir; pembatasan bonus akan menurunkan kinerja bankir.

"Tidak ada yang bisa memung-kiri bahwa bonus tinggi, khususnya bankir Inggris, memicu krisis keuangan yang merusak ekonomi dunia," ujar Sven Giegold, Perwakilan EBA, dari Jerman seperti dikutip  Bloomberg. 

Yang menarik, perlawanan bankir Inggris mendapat dukungan dari David Cameron, Perdana Menteri Inggris, dan George Osborne, Menteri Keuangan Inggris. "Aturan ini menimbulkan konsekuensi merusak. Kami menggunakan pengadilan untuk menegakkan diskriminasi di Eropa," ujar Osborne. 

Sejatinya, aturan pembatasan bonus ini sudah berdampak terhadap kenaikan gaji bankir. Sejumlah bank telah mengerek gaji bulanan bankir dalam beberapa bulan terakhir. Belum lama ini, bank kakap asal AS ini telah menyurati 600 bankir yang bertugas di daratan Eropa. Isi surat itu, Citigroup menaikkan gaji pokok sebanyak dua kali lipat sebagai antisipasi aturan pembatasan bonus. (Dessy Rosalina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com