Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap Pertambangan, CEO Mitsubishi Temui Jokowi

Kompas.com - 08/09/2014, 12:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Joko 'Jokowi' Widodo bertemu jajaran direksi perusahaan industri otomotif asal Jepang, Mitsubhisi corp, Senin (8/9/2014). Pertemuan tersebut dilaksanakan di kantor gubernur DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.

Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, status Jokowi dalam pertemuan itu bukan sebagai gubernur DKI Jakarta, melainkan sebagai presiden terpilih.

CEO Mitsubhisi Tetsuro Aikawa turut dalam pertemuan tersebut. "Perusahaan otomotif itu berharap pada bapak presiden terpilih Jokowi bisa menindaklanjuti investasi industri tambang di Indonesia," terang Heru usai pertemuan tertutup tersebut.

Berdasarkan pembicaraan Jokowi dan jajaran direksi, pabrik pengayaan tambang jenis nikel akan dibangun di Halmahera, Maluku. Proses pemurnian mencapai 90 persen sehingga kualitas nikel di pabrik tersebut sangat bagus.

Jokowi, kata Heru, merespon positif investasi tersebut. Jokowi meminta powerplan terkait industri itu, termasuk skema penyerapan tenaga kerja dan keuntungannya. Jokowi juga meminta perusahaan itu membuka investasi di bidang transportasi berbasis rel di pulau Sumatera, Jawa dan Papua.

"Di industri otomotif, Pak Jokowi juga minta perusahaan lebih banyak mengekspor produk ke Asean dan Asia," ujar Heru.

Sekadar gambaran Mitsubishi Corp akan berinvestasi di industri tambang nikel di Kepulauan Halmahera, Maluku Utara dibawah bendera PT Weda Bay Nickel. Saham perusahaan itu dimiliki korporasi asal Prancis Eramet Group sebesar 66,6 persen, Mitsubishi Corp 30 persen, Aneka Tambang 10 persen dan PAMCO 3,4 persen. Nilai investasinya sekitar 5 miliar dollar AS–6 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com