Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Keuntungan Mafia BBM Impor versi Pengamat Ekonomi

Kompas.com - 09/09/2014, 16:51 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengaku pernah diberitahu besaran keuntungan para mafia-mafia migas yang bermain dalam impor BBM dari berbagai sumber. Dia pun menyebut bahwa keuntungan mafia migas dari impor BBM yaitu 2 dollar AS per barrel.

"Ini yang saya dengar, katanya bisa dapat untung 2 dollar AS per barrel, sementara kita impor (BBM) 450.000 barel sampai 550.000 (per hari), jadi kalau mau tahu keuntungannya kalikan saja (2 x 550.000 = 1.100.000 dollar AS per hari atau sekitar Rp 12,87 miliar)," ujar Ichsanuddin Noorsy di Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Dia menambahkan, keuntungan 2 dollar AS per barrel tersebut terjadi pada masa pemerintahan Soeharto. Sementara untuk saat ini, keuntungan mengimpor minyak relatif menurun tinggal sekitar 25-30 sen dollar AS per hari.

Meskipun menurun, kata Ichsanuddin, keuntungan impor minyak masih sangat besar karena kebutuhan BBM impor semakin besar. Hal itulah yang menurut dia menjadi salah satu faktor bagaimana bisnis migas menjadi bisnis yang menggiurkan para mafia.

Selain itu, faktor yang membuat mafia migas mampu bertahan sejak masa Soeharto adalah karena para mafia tersebut meletakkan orang-orangnya dalam posisi strategis pemerintahan. Akibatnya kata dia, muncullah kebijakan atau peraturan-peraturan yang membuat praktek mafia dalam sektor migas terus bertahan.

"Perannya gimana? Tentu melalui orang-orang yang dia taro, untuk mengatur kepentingan dia. Orang-orangnya ada dimana? Ya disejumlah institusi. Bagaimana dia menempatkan orang-orangnya, menjalankan strategi sesuai dengan yang dia sepakati, lalu terbentuklah margin dan nanti marginnya dibagi-bagi. Maka dia bisa bertahan," kata Ichsanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com