Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Prediksi Akan Terjadi Krisis Pekerjaan Global

Kompas.com - 11/09/2014, 07:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


SYDNEY, KOMPAS.com - Bank Dunia mengingatkan bahwa dunia akan menghadapi krisis lapangan pekerjaan. Ini akan berdampak pada terganggunya pertumbuhan ekonomi, dan sejauh ini belum ditemukan "resep yang manjur" untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam studi yang dilaporkan pada Pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Pekerjaan G20 di Australia, Bank Dunia menyatakan setidaknya 600 juta lapangan pekerjaan dibutuhkan di seluruh dunia pada tahun 2030. Hal ini dilakukan guna mengimbangi pertumbuhan penduduk yang pesat.

"Ada sedikit kekhawatiran akan terjadi krisis lapangan pekerjaan global. Seperti dijelaskan pada laporan tersebut, ada kekurangan lapangan pekerjaan dan lapangan kerja yang berkualitas," kata Direktur Senior Bank Dunia untuk bidang Pekerjaan Nigel Twose seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (10/9/2014).

Lebih lanjut, Twose mengungkapkan pihaknya menemukan terjadinya ketidakseimbangan upah di antara negara-negara G20, meski perbaikan kondisi ekonomi telah terlihat di negara-negara berkembang.

Twose pun mengatakan, secara keseluruhan kondisi negara-negara berkembang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara maju dalam hal penciptaan lapangan kerja. Ini terutama didorong negara-negara seperti Tiongkok dan Brasil, namun prospeknya cenderung suram.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa lebih dari 100 juta orang menganggur di negara-negara G20 dan 447 juta orang termasuk pekerja miskin, yang hidup hanya dengan 2 dollar AS per hari.

Lebih lanjut, Bank Dunia mengungkapkan, meskipun terjadi pemulihan ekonomi pada tahun 2013 dan 2014, pertumbuhan global diprediksi masih akan berada di bawah tren. Sementara itu, pelemahan pada pasar tenaga kerja menghambat konsumsi dan investasi.

Bank Dunia pun memperingatkan terjadinya risiko stagnasi upah riil di beberapa negara maju anggota G20. "Tidak ada obat mujarab untuk menyelesaikan krisis lapangan kerja ini, baik di negara maju maupun negara berkembang. Perlu diciptakan tambahan 600 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030 untuk mengimbangi pertumbuhan populasi dunia," papar Twose.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com