Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Kadin: Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Bisa 7 Persen

Kompas.com - 12/09/2014, 01:15 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 persen. Hanya saja, pemerintah harus berani menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau bahkan berani menghapus subsidi BBM.

"Kalau kita tidak melakukan langkah-langkah yang agak berani, seperti meningkatkan harga BBM atau menghapuskan subsidi BBM, saya kira ya 5 persen itu. Tapi kalau kita berani lakukan itu, saya yakin pertumbuhan kita bisa 7 persen," ujar Suryo.

Penghapusan subsidi membuat pemerintah bisa menghemat Rp 360 triliun. Jumlah sebanyak itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, termasuk membangun infrastruktur. Efek positif yang akan ditimbulkan untuk membangun infrastruktur pun lebih positif.

"Buat satu kilang minyak itu berapa? Hanya Rp 80 triliun, ini kita Rp360 triliun. Kita buang-buang secara cuma-cuma setiap tahun, untuk apa? Untungkan para penyeludup, para orang-orang yang tidak perlu disubsidi," tukas Suryo.

Perkiraan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang diutarakannya, cukup fantastis. Sebagai perbandingan, tahun 2014 ini, perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar 5,1 sampai 5,5 persen.

Menurut catatan Kadin, pada 2011 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,5 persen. Tahun 2012 turun menjadi 6,2 persen. Selanjutnya, tahun 2013, perekonomian Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com