Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Twin Dragons, WIKA Garap Myanmar

Kompas.com - 12/09/2014, 08:39 WIB


SINGAPURA, KOMPAS.com -
Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Peribahasa tersebut sepertinya tepat menggambarkan upaya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk memperbesar pendapatan bisnis dari proyek di luar negeri.

Terbaru, Wijaya Karya berpotensi mengantongi pendapatan dari pengerjaan proyek kawasan multiguna di Myanmar. Kamis (11/9/2014) kemarin, perusahaan itu menandatangani kontrak kerjasama dengan Noble Twin Dragons Pte Ltd. (NTD). Proyek kawasan multiguna Pyay Tower & Residences di Yangon, Myanmar itu bernilai 270 juta dollar AS.

Wijaya Karya mendapatkan bagian pengerjaan proyek dengan kontrak senilai 125 juta dollar AS. "Ini menjadi proyek yang besar buat kami luar negeri. Kami antusias untuk bekerjasama menyelesaikan proyek ini," kata Bintang Perbowo, Presiden Direktur Wijaya Karya dalam acara Signing Ceremony of Contract Agreement between WIKA and NTD, Kamis (11/9/2014).

Penjajakan kerjasama tersebut berlangsung sejak setahun belakangan. Bintang mengatakan perusahaan patungan investor Singapura dan Myanmar, Noble Twin Dragons ini, yang menggandeng Wijaya Karya sebagai mitra.

Rencananya, Pyay Tower & Residences akan berdiri di atas lahan seluas 9.000 meter persegi (m²) di kawasan bisnis negara yang kini beribukota di Naypyidaw itu. Proyek itu berisi tiga menara, yang terdiri dari satu menara perkantoran dan ritel, serta dua menara apartemen. Lantas, bakal ada hunian residensial juga di tempat ini.

Peletakan batu pertama proyek itu akan dilakukan bulan depan. Kalau tak ada aral melintang, proyek gotong-royong itu rampung dalam tiga tahun ke depan.

Target pendapatan

Layaknya pembangunan proyek terintegrasi, proyek itu juga melalui beberapa tahap pembangunan. Pada tahap pertama, Wijaya Karya dan Noble Twin Dragons akan mendahulukan menara perkantoran. Penggarapan menara seluas 57.000 m² itu ditargetkan rampung enam bulan.

Pembangunan menara perkantoran ritel itu mencuil investasi sekitar 110 juta dollar AS–120 juta dollar AS dari total investasi. Sementara biaya konstruksi menghabiskan 56 juta dollar AS. 

Direktur Wijaya Karya Destiawan Soewardjono mengatakan,  sejatinya Wijaya Karya juga mendapat tawaran mengerjakan gedung perkantoran dalam proyek itu. "Kami ingin bukan hanya konstruksi saja yang ekspansif tapi juga bisnis yang lain, maka itu di proyek ini kami mungkin akan mengajak WIKA Gedung," ujar Destiawan. 

Namun, perusahaan berkode WIKA di Bursa Efek Indonesia itu belum bisa berbicara banyak tentang rencana besar tersebut. Mengingat, perusahaan itu masih harus berkonsentrasi merampungkan bagian pekerjaan rumahnya. 

Pada kesempatan yang sama, Rick Goh, Chief Executive Officer Noble Twin Dragons Pte Ltd meyakini potensi pasar properti Myanmar masih sangat menjanjikan. Pasalnya negara itu belum banyak tersentuh pembangunan properti bergaya modern. "Ini adalah proyek awal, kami akan fokus dan meneruskan bisnis properti di Myanmar," tandas Goh.

Menurut penuturan Jennifer Janeth, Director of International Business Development Noble Twin Dragons Pte Ltd,  proyek Pyay Tower & Residences ini nantinya bisa mendatangkan pendapatan US$ 400 juta–US$ 500 juta. Sayangnya, Janeth tak membeberkan porsi keuntungan dalam kerjasama yang melibatkan tiga negara ini.

Sebelumnya manajemen Wijaya Karya menargetkan mengantongi pendapatan dari proyek luar negeri sebesar Rp 500 miliar tahun ini. Sementara target total pendapatan WIKA Rp 18,93 triliun. Jadi, proyeksi porsi pendapatan luar negeri sebesar 2,64 persen. (Merlinda Riska)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com