Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dianggap Hanya Akan Meneruskan Strategi Ekonomi SBY

Kompas.com - 17/09/2014, 15:28 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi yang juga Rektor Kwik Kian Gie School of Business, Anthony Budiawan menilai Presiden terpilih Joko Widodo hanya akan mewarisi strategi ekonomi yang digunakan pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal ini diungkapkan Anthony karena dirinya hingga saat ini belum pernah mendengarkan Jokowi membicarakan strategi khusus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Dalam pertemuan dengan Presiden SBY beberapa waktu lalu di Bali, Jokowi-SBY hanya bahas subsidi, nggak bicara ekonomi bagaimana meningkatkan ke depan. Apakah kebijakan SBY masih dipakai oleh Jokowi? Padahal pembangunan ekonomi satu-satunya cara meningkatkan kesejahteraan rakyat," tegas Anthony dalam sebuah diskusi di Hotel Acacia Keramat Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2014).

Anthony mengatakan, pemerintahan SBY sudah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 6,5 persen. Untuk itu, beban berat akan diemban Jokowi karena pada pemerintahannya nanti harus bisa mempertahankan prestasi pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai SBY.

Ia menyarankan agar Jokowi membangun sektor industri dan perdagangan yang lebih baik lagi dalam rangka pembangunan ekonomi. Anthony menyebut pemerintahan Jokowi harus melakukan kajian mendalam agar visi-visi ekonomi yang diusung tidak hanya sekedar berfilsafat.

Untuk memperbesar ruang fiskal, Anthony memberikan pandangan bahwa pemotongan subsidi bukan satu-satunya cara. Ia menilai Peningkatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bisa menjadi cara lain.

"Sebetulnya kita bisa tingkatkan PPN untuk perluas ruang fiskal, dari 10 persen jadi 20 persen bisa dapat Rp 125 triliun. Itu kan juga pilihan," jelasnya.

Bila Jokowi tidak mengubah arah kebijakan ekonomi nanti, Anthony mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkurung pada angka 3 persen hingga 4,5 persen saja. "Kalau hal tersebut terjadi, artinya kondisi ekonomi Indonesia krisis," ujar Anthony. Terkirim dari Samsung Mobile

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com