"Volume transaksi di pintu tol satu harinya 2,8 juta transaksi. Secara agregat data, kapasitas transaksi di tol 2,2 juta transaksi. Ada overflow 600.000 transaksi yang tidak bisa ditangani," kata Hasanydin pada konferensi pers Investor Summit and Capital Market Expo, Rabu (17/8/2014).
Lebih lanjut, Hasanudin mengungkapkan, saking besarnya volume kendaraan yang masuk ke jalan tol, ada beberapa gerbang tol yang mengalami antrean panjang. Gerbang tol tersebut dijelaskan Hasanudin antara lain Cililitan, Cengkareng, Kapuk, Halim, Semanggi, dan beberapa pintu Jakarta Outer Ring Road (JORR).
"Kita mau menambah pintu tol tidak mungkin. Pembebasan lahan susah, tidak ada lahannya," ujar dia.
Hasanudin mengungkapkan, transaksi di pintu tol secara manual membutuhkan waktu layanan 10 detik. Dengan Gerbang Tol Otomatis (GTO) menggunakan e-toll card, waktu layanan dapat dipangkas menjadi 5 hingga 6 detik. Namun, meski dapat lebih cepat, antrean kendaraan masuk tetap saja panjang.
"Yang kita butuhkan bagaimana di bawah 1 detik supaya tidak ada antrean. Kami sudah mencoba pakai new e-toll pass. Ini belum bisa menjawab tantangan lalu lintas yang tinggi," ujar Hasanudin.
baca juga: Tarif Tol Soedijatmo Naik Mulai 19 September
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.