Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Kementerian Baru, Butuh Indikator Baru

Kompas.com - 19/09/2014, 12:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan pengayaan data yang bisa dijadikan referensi pemangku kepentingan. Kepala BPS Suryamin mengatakan, salah satunya adalah soal kemaritiman.

BPS akan menyiapkan data tentang sumber daya laut. "Kita bisa meningkatkan berapa yang bisa dimanfaatkan maritim, berapa yang bisa diproses ke industri," kata dia ditemui usai membuka seminar dalam rangka Hari Statistik Nasional, di Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Sebagaimana diberitakan, presiden terpilih Joko Widodo memiliki agenda besar, menjadikan Indonesia sebagai poros maritim. Kementerian baru yang fokus mengatasi soal kemaritiman pun rencananya bakal dibentuk.

Suryamin memaparkan data kemaritiman yang akan dikeluarkan BPS meliputi hasil laut, transportasi, sampai pariwisata. Data ini akan menambah variasi statistik yang dimiliki BPS.

"Akan ada pengayaan data. Ada kementerian baru, butuh indikator baru. Butuh data untuk menilai program yang digunakan untuk meningkatkan kesjahteraan," terang Suryamin.

Suryamin membenarkan ketika dikonfirmasi wartawan, data-data yang dimiliki BPS kadang berbeda dengan yang dirilis Kementerian/Lembaga, atau institusi lain. Dia menjelaskan, data-data yang dikeluarkan BPR bersifat global, sementara yang dirilis pihak luar biasanya lebih bersifat sektoral dan khusus.

Menurut Suryamin, hal itu biasa saja, asal hasil statistik tersebut didapat dengan metodologi dan frame yang benar. Termasuk, dia menyinggung metode hitung cepat atau quick count.

"Mereka (lembaga survei) harus memperhatikan sample, dasar populasi yang digunakan, BPS punya datanya. Jadi survei ini harus hati-hati," sebut dia.

Sebagai informasi, dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional yang jatuh pada 26 September, BPS menggelar sejumlah seminar. Salah satunya yang digelar hari ini dengan menggandeng Ikatan Statistik Indonesia (ISI).

Tema seminar kali ini yaitu "Dengan Semangat Hari Statistik Nasional Kita Tumbuhkembangkan Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Statistik".

Suryamin bilang, dengan adanya seminar-seminar tentang perstatistikan, diharapkan gaung HSN meluas. Diharapkan pula, pertan serta semua pihak semakin meningkat. "Statistik saat ini sudah sangat membudaya, quick count misalnya," kata Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com