"Pemerintah akan mempertimbangkan permohonan penghapusan bea keluar. Namun, harus mempertimbangkan kepentingan Indonesia," kata Wamendag dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/9/2014).
Untuk menindaklanjuti permintaan Tiongkok, Bayu meminta Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meningkatkan komunikasi dengan para pelaku industri kelapa sawit Tiongkok.
Selain membicarakan sawit, pertemuan berlangsung tertutup itu juga membicarakan sejumlah isu penting dibicarakan untuk membangun kerjasama industri kelapa sawit kedua negara. Salah satunya, permintaan penghapusan bea keluar.
Sementara itu, pelaku industri kelapa sawit Tiongkok berharap penghapusan itu dapat mengurangi dan mencegah persaingan tidak sehat di antara para pengusaha industri kelapa sawit di Tiongkok yang ingin bekerjasama dengan Indonesia.
"Pemerintah Indonesia memperhatikan berbagai faktor yang terjadi dalam industri kelapa sawit dengan mitra kerja samanya dan mendorong industri kelapa sawit untuk dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia,"ujar Bayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.