Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan Batalkan Paten Insulasi Panas

Kompas.com - 22/09/2014, 07:23 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Cintas Sentul Raya, perusahaan pengimpor, penjual dan produsen produk insulasi panas boleh tersenyum lega. Soalnya, Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat mengabulkan gugatannya membatalkan hak paten produk peredam panas dengan No.IDP0029369B berjudul "Insulasi Panas" milik PT Toilon Indonesia asal Tangerang, Provinsi Banten.

Ketua majelis hakim Suwidya menilai hak paten Insulasi Panas yang didaftarkan Toilon terbukti tidak baru dan tidak mengandung langkah inventif  sebagaimana seharusnya sebuah produk paten.

Dengan demikian, pendaftaran paten Insulasi Panas oleh Toilon tidak memenuhi persyaratan petentabilitas sebagaimana ditentukan dalam pasal 2 Undang-Undang 14/2001 tentang paten. Dengan demikian, klaim atas paten tersebut tidak diberikan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

"Mengabulkan gugatan penggugat dan menyatakan klaim paten Insulasi Panas tidak memenuhi persyaratan," ujar Suwidya dalam amar putusannya, Kamis (18/9/2014)

Dengan putusan tersebut, majelis hakim membatalkan klaim paten dan sertifikat paten No.  IDP0029369 milik Toilon. Majelis hakim juga memerintahkan turut tergugat Direktorat HKI untuk mencatat dan mengumumkan putusan pembatalan paten atas nama Toilon.

Atas putusan tersebut kuasa hukum Cintas Sentul Sanaissara Hamamnudin mengaku senang dan menerima putusan majelis hakim tersebut. Soalnya putusan ini sudah sejalan dengan isi gugatan yang diajukan. "Pada prinsipnya kami menerima putusan itu," ujarnya.

Sementara itu, kuasa hukum Toilon Susanto, memilih irit bicara soal putusan tersebut. Ia bilang, pihaknya belum memutuskan apakah akan melakukan langkah hukum atas putusan tersebut. "Masih ada waktu 14 hari sejak putusan untuk kasasi atau tidak, jadi kami belum memutuskan langkah hukumnya," ujarnya.

Sebelumnya, Cintas Sentul menggugat pendaftaran hak paten Insulasi Panas milik Toilon Indonesia karena dinilai sudah tidak memiliki kebaruan dan sudah menjadi domain publik. Di sisi lain, pendaftaran tersebut tidak memenuhi syarat hak paten karena tidak mengandung inventif atau penemuan yang mengandung penciptaan. Maka sudah seharusnya pendaftaran paten tersebut dibatalkan oleh pengadilan. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com