Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Penantian Kabinet Jokowi

Kompas.com - 22/09/2014, 08:11 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


Jakarta, Kompas.com - Nilai tukar rupiah mencoba bergerak menguat pascaderaan pelemahan pekan lalu.

Penguatan dollar AS di pasar global yang mulai tertahan menjadi peluang kenaikan mata uang garuda di awal pekan ini, Senin (22/9/2014). Seiring dengan dollar index yang kembali naik, euro turun ke level terendah semenjak Agustus tahun lalu hingga Sabtu (20/9/2014) dini hari.

Akan tetapi buruknya data AS membawa imbal hasil US Treasury 10 tahun untuk turun kembali ke bawah 2,6 persen. Pada sore hari ini akan diumumkan consumer confidence Zona Euro. Sementara malam nanti ditunggu data penjualan rumah AS yang diperkirakan membaik.  

Rupiah sendiri kembali menguat hingga penutupan Jumat (19/9/2014) sore bersama beberapa mata uang Asia. Tekanan temporer dari FOMC meeting terlihat semakin mereda menilai dari imbal hasil SUN 10 tahun yang turun ke 8,2 persen.

Setelah mengetahui komposisi parpol dan profesional, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, pasar domestik juga semakin intensif memperhatikan nama-nama pengisi kabinet pemerintahan baru.

"Walaupun naiknya dollar index akan mempertahankan tekanan terhadap rupiah, terlihat normalisasi dari tekanan temporer FOMC meeting minggu lalu bisa memicu penguatan pada rupiah," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com