Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Kuota Subsidi BBM Jebol Akibat Lemahnya Pengawasan

Kompas.com - 22/09/2014, 11:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR RI Satya Wira Yudha mengakui, fungsi pengawasan yang lemah menyebabkan jebolnya kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tahun ini.

PT Pertamina (Persero) sebelumnya, merilis, tahun ini tiga jenis BBM bersubsidi berpotensi mengalami over kuota sampai 1,62 juta kiloliter.

"Banyak illegal trading untuk BBM. Sebenarnya fungsi pengawasan bisa dilakukan oleh BPH Migas, Pertamina, aparat setempat, termasuk komandan polisi," kata dia ditemui usai diskusi 'Migas untuk Rakyat', di Jakarta, Minggu (21/9/2014).

Satya menuturkan, penggunaan teknologi informasi yang canggih disinyalir bisa menekan tindakan illegal trading hingga 2 juta kiloliter per tahun. Sementara itu terkait Premium yang diperhitungkan bakal habis sepekan sebelum Desember berakhir, Satya memastikan pemerintah tidak bisa berbuat banyak.

"Karena subsidi kita dengan sistem terbuka, bukan tertutup. Sehingga permintaan terus dipenuhi. Kita enggak bisa membatasi karena pemerintah belum punya payung hukum yang kuat untuk membatasi. Kalau sekarang dibatasi, pemerintah akan disalahkan," kata politisi Partai Golkar itu.

Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Studies (IMES) Erwin Usman, dalam kesempatan sama menambahkan, sebenarnya Pertamina tidak perlu memberikan pernyataan teror bahwa BBM bersubsidi akan habis sebelum Desember berakhir.

"Maksudnya pernyataan dari Pertamina itu dia kan melempar bola panasnya ke SBY dan Jokowi. Seharusnya ya Pertamina sebagai regulatornya dan diberikan kewenangan dengan UU, ya lu atasin dong. Menurut saya itu statement teror. Negara kok melempar wacana yang menjadi tanggungjawabnya begitu," tandas Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com