Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan-jangan Penerimaan Negara 2014 Dihabiskan Pemerintahan SBY"

Kompas.com - 22/09/2014, 15:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi XI DPR, Dolfie OFP, menyatakan, pihaknya khawatir penerimaan negara tahun anggaran 2014 telah habis pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kekhawatiran ini terkait pernyataan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Chairul Tanjung (CT) yang mengungkapkan bahwa kuota bahan bakar minyak (BBM) cukup hingga akhir pemerintahan SBY pada 20 Oktober 2014. Setelah itu, kuota diserahkan kepada pemerintahan baru.

"Aneh, APBN disusun satu tahun, tetapi volumenya hanya cukup sampai pemerintahan SBY, dan meninggalkan beban pada pemerintahan baru," kata Dolfie di Gedung DPR, Senin (22/9/2014).

Menurut Dolfie, pernyataan CT dinilai tidak mencerminkan tanggung jawabnya sebagai Menko Perekonomian. Ia mencurigai, penerimaan negara juga akan dihabiskan pada masa pemerintahan SBY sehingga pemerintahan baru tak memiliki modal.

"Jangan-jangan penerimaan negara juga dihabiskan pada pemerintahan SBY. Artinya, pemerintahan baru modalnya apa?" sebut Dolfie.

Terkait rencana harga BBM bersubsidi, Dolfie mengungkapkan bahwa PDI-P saat ini tengah melakukan kajian untuk menaikkan harga BBM pada tahun ini.

"Kami terus melakukan kajian, apakah (harga BBM) layak dinaikkan sekarang. Ada kebutuhan menaikkan harga BBM, kalau ketahanan fiskal akan ambruk," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com