Hal ini disampaikan oleh Carmen M. Reinhart dari Harvard Kennedy School dalam pidato kuncinya di acara International Seminar di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
"Indonesia, seperti pemain besar di emerging market, berada di rough water. Kabar buruknya, lingkungan global berubah menjadi semakin buruk," ujar Reinhart.
Reinhart menambahkan, keadaan ini akan secara langsung menyerang defisit neraca berjalan di Indonesia. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa salah satu kerapuhan Indonesia adalah kebergantungan pada utang eksternal. Karena itu, Indonesia perlu mengurangi ketergantungan pada utang eksternal yang rentan dengan kondisi di luar negeri.
Pendapat Reinhart disambut oleh Menteri Keuangan RI, Chatib Basri. Seusai Reinhart menyampaikan pidato kuncinya, Chatib menyampaikan bahwa pemerintah pun sudah bergerak.
"Rp 27,9 triliun sudah dikurangin. Defisitnya masih sementara, makanya disebut postur sementara. Paling nggak, yang penting ada effort untuk ngurangin budget. Karena saya lihat risiko dari normalisasi itu ada. Kayak Reinhart ngomong kan dia bilang prepare for the rocking waters," ujarnya.
Chatib menambahkan, dalam kondisi seperti saat ini, pembiayaanIndonesia memang jangan sampai sangat tergantung pada pendanaan dari luar negeri.
"Karena kalau ada shock dari luar. Karena itu, defisitnya dikecilin. Kemudian dicari sumber pembiayaan dari domestik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.