Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Manufaktur Tiongkok Makin Menggeliat

Kompas.com - 23/09/2014, 13:53 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Sektor manufaktur China dilaporkan makin menggeliat pada bulan ini. Namun demikian, perlambatan sektor properti masih membayangi perekonomian di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Hal itu terungkap dalam laporan indek PMI yang dirilis HSBC hari ini, Selasa (23/9/2014). Dalam laporan itu disebutkan bahwa  yang menyebutkan bahwa indeks manufaktur China menyentuh level 50,5 atau lebih baik dari bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,2.

Level 50 merupakan indikasi bahwa sektor manufaktur melakukan ekspansi. Selama ini, perekonomian China terus dipantau, menyusul mulai membaiknya data ekonomi. Para ekonom mendesak pemerintah China agar mengambil kebijakan lanjutan guna mendorong pertumbuhan lebih signifikan.

Kepala Ekonom HSBC untuk China Qu Hongbin menyebutkan, ketika sektor manufaktur terluhat stabil, hal itu mengindikasikan terjadinya ekspansi. "Akan tetapi, melambatnya sektor properti menjadi risiko terbesar bagi pertumbuhan ekonomi China," katanya sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami terus berharap ada guyuran stimulus dari bank sentral Tiongkok dalam rangka untuk menjaga agar recovery ekonomi terus berjalan," lanjutnya.

Sejak April, pemerintah China menyatakan telah menyiapkan berbagai stimulus, termasuk insentif pajak bagi pelaku usaha kecil, belanja infrastruktur dan insentif pengucuran kredit bagi perdesaan.

Pekan lalu, bank sentral China menyatakan bakal menyuntikkan 81 miliar dollar AS kepada negara tersebut melalui lima bank terbesarnya guna menggenjot penyaluran kredit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com