Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS Minta Bank Stop Tawarkan Deposito Bunga Tinggi

Kompas.com - 23/09/2014, 18:55 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan tak berhak menghentikan bank menawarkan bunga deposito tinggi. Dalam hal ini, institusi tersebut hanya bisa menyarankan agar bank menahan ekspansi kreditnya.

Menurut Kepala Divisi Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Group Manajemen Risiko II Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), M. Doddy Ariefianto, sejauh ini LPS hanya bisa meminta nasabah menyatakan kesadaran dan kerelaannya bahwa deposito mereka tidak dijamin oleh LPS. Nasabah harus menyatakan diri paham dengan konsekuensi bahwa dananya tidak terjamin jika bank mengalami sesuatu.

"Kalau selama ini kita sudah minta ke bank-bank, ada semacam surat transparansi, deklarasi, tapi sejujurnya tools yang kita punya tidak mengikat. Memang hak nasabah untuk meminta. Kita minta dia declare," ujar Doddy.

Keinginan nasabah mendapatkan bunga tinggi, menurut Doddy, juga hal wajar. Menurutnya, hal tersebut adalah dinamika pasar yang terpengaruh permintaan dan penawaran. Lagipula, saat ini campur tangan bank sentral pun sudah tidak seperti tahun 1980-an.

Menurut Doddy, peran bank sentral dan perangkatnya hanya terbatas pada insentif dan disinsentif. "Kenapa nasabah bisa jual mahal, ya karena ada yang butuh. Coba kalau tidak ada yang butuh seperti tahun 2012-2011, tidak laku. Makanya mereka pindah ke SUN, ke reksadana. Ini karena dibutuhkan," imbuhnya.

Doddy menegaskan, meski tidak bisa membuka data pada publik, namun LPS memegang data jumlah nominal yang tidak di-cover oleh LPS. Lembaga ini akan memantau dan menginformasikan pada bank yang bersangkutan. Terlebih, seperti sekarang ini, saat jumlah orang yang memiliki simpanan dengan bunga di atas LPS Rate semakin besar.

"Cuma, kalau dulu ibaratnya cuma LPS Rate 25 sekarang kebablasan plus berapa persen. Bagaimana, kita likuiditas ketat. Ini harus diperbaiki, maka itu BI minta turun kan growth-nya loan. Karena yang menyebabkan bank bertarung, mereka butuh untuk menyalurkan kredit. Begitu hilang, tidak ada insentif, ngapain ngambil deposito dalam bunga tinggi? Mending stop dulu. Memang disarankan 2014-2015 hold dulu ekspansi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com