Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurtubi: Rencana Jokowi-JK Bekukan Petral Tepat

Kompas.com - 24/09/2014, 09:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Rencana presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla memberantas mafia migas, secara khusus dengan membekukan Petral dinilai merupakan langkah tepat dan bersejarah. Pengamat energi, Kurtubi menyebutkan, praktek mafia migas sudah berlangsung puluhan tahun.

"Saya berpandangan, mestinya Jokowi-JK lebih berani dengan membubarkan Petral," kata dia dalam keterangan resmi diterima Kompas.com, Selasa (23/9/2014).

Kurtubi menambahkan, di masa pemerintahan Jokowi-JK, Pertamina dapat membeli langsung migas dari produsen, bukan trader, dalam hal ini Petral. "Yaitu, menggunakan jalur government to government. Misalnya, antara Menteri ESDM Republik Indonesia dengan Menteri Energi Arab Saudi," sebut dia lagi.

Di sisi lain, proven reserves migas dan tambang yang ada di perut bumi harus dinyatakan sebagai milik negara yang pengelolaannya diserahkan kepada perusaaah negara yang dibentuk oleh undang-undang.

Kurtubi menyarankan, kepemilikan tersebut dinyatakan dalam bentuk sertifikasi atas nama perusahaan negara dan dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan negara. "Perusahaan negara ditugaskan untuk memaksimalkan penerimaan negara dari migas dengan diberi hak untuk memonetasi proven reserves melalui dua jalur teori: bankable dan tradeable," jelas Kurtubi.

Meski begitu, perusahaan negara tadi, kata dia, harus dikelola secara transparan, tidak boleh diintervensi serta anti-korupsi. Kurtubi menegaskan, langkah Jokowi-JK untuk memberantas mafia migas dengan membekukan Petral harus didukung.

"Begitu pula Lembaga SKK Migas dan sejenis harus dihapus, selain untuk penghematan dan menyederhanakan proses investasi eksplorasi serta menutup peluang mafia migas," tukas Kurtubi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com