Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir Waspadai Aliran Dana Asing

Kompas.com - 24/09/2014, 11:37 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Masuknya Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia harus diwaspadai. Meski berpotensi memperbaiki kondisi likuiditas di dalam negeri, dana asing ini juga rentan menimbulkan bahaya di kemudian hari, apalagi dengan kondisi moneter ketat di Indonesia.

"Kalau hanya cetak untuk memudahkan menjual ke Indonesia, bahaya juga. Karena masalah raw material impor masih akan kita hadapi. Selain itu, mereka akan cari rupiah. Ini akan menimbulkan bahaya di kemudian hari karena mereka mencari pinjaman di dalam negeri, di mana likuiditas Indonesia tidak longgar," ujar Presiden Direktur Bank Central Asia Tbk., Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Di sisi lain, Jahja tidak menampik bahwa FDI baru memang belum akan terlalu banyak masuk ke Indonesia sampai Juni tahun depan.

Menurut Jahja, investor asing cenderung enggan menanamkan modal pada situasi yang belum jelas di Indonesia. Hal berbeda akan terjadi pada FDI yang sudah lama berkegiatan di Indonesia.

Lebih lanjut, Jahja menegaskan bahwa FDI yang masuk ke Indonesia pun harus diperhatikan efeknya bagi perekonomian dalam negeri. FDI yang masuk, idealnya berusaha menggunakan tenaga kerja lokal dalam jumlah besar. Selain itu, pemerintah juga perlu mencermati jenis industri yang dimasukinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com