Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Garmen Jadi Harapan Ekspor Indonesia

Kompas.com - 25/09/2014, 17:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Industri garmen menjadi satu komoditas potensial yang bisa menjadi unggulan di masa mendatang, mengejar posisi mineral tambang, utamanya batu bara serta migas.

Head of Trade Global Trade and Receivables Finance HSBC, Nirmala Salli melihat sejak dirundung krisis moneter pada 1997, pebisnis garmen adalah salah satu yang bisa bertahan hingga saat ini. “Pebisnis di Indonesia ini sudah tahan banting, apalagi industri garmen. Dari 1997 itu Indonesia sudah berkali-kali didera krisis. Dollar nyata-nyata merangkak naik sampai sekarang, dari Rp 7.000, Rp 9.000, sampai Rp 11.000, mereka tetap bertahan,” kata Nirmala dalam sebuah diskusi di Kantor HSBC, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Ketika Eropa dan Amerika Serikat mengalami krisis, para pebisnis di industri garmen fokus pada pasar lokal. Dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia saat ini, kebutuhan sandang tentu kata dia semakin meningkat.

Di pasar luar, meski ada pengurangan konsumsi akibat krisis, namun Amerika Serikat dan Eropa tetap menjadi pasar potensial industri garmen Indonesia. Apalagi melihat perkembangan Tiongkok yang diperkirakan akan segera hijrah menjadi produsen IT.

Nirmala optimistis, Indonesia bisa mengambil alih posisi Tiongkok sebagai penyuplai garmen. Adapun pasar garmen terdekat yang masih bisa dioptimalkan diantaranya, Malaysia, Afrika, dan Vietnam. “Kita masih ekspor garmen ke Malaysia dan Afrika, sejak Amerika dan Eropa turun,” imbuh dia.

Sementara itu disinggung mengenai membanjirnya produk garmen Tiongkok di pasar Tanah Abang, Nirmala membenarkan hal tersebut memang masih terjadi. Namun, industri garmen lokal saat ini sudah mulai merajai pusat-pusat perbelanjaan modern (shopping mall). “Seperti yang ada di Matahari, Ramayana, itu produk Indonesia semua lho,” tandas Nirmala.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com