"Kalau BBM dinaikkan bulan November, penurunan impornya itu baru terasa setelah tiga bulan," kata dia kepada wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/9/2014).
Menurut Chatib, hal ini disebabkan lantaran orang tidak akan serta-merta menurunkan konsumsinya begitu harga barang atau kebutuhan lain naik. "Kamu kalau harga beras dinaikkan, apa langsung berhenti makan nasi? Enggak kan? Sesederhana itu," kata dia.
Artinya, kata Chatib, pola konsumsi akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan harga-harga yang naik. Konsumen, kata dia, tidak bisa tiba-tiba memutuskan menghentika konsumsi. Chatib bilang, pola konsumsi tidak bisa berubah drastis mengikuti perubahan harga barang.
Inilah kenapa, kata dia, banyak orang bilang bahwa pendapatan bisa naik-turun, tapi konsumsi susah turun. "Apalagi orang kalau pernah sekali dia kaya, itu susah bener nurunin konsumsi. Begitu juga kalau dia sudah pakai mobil," ucap mantan Kepala BKPM itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.