Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Rupiah Melemah Gara-gara Yellen , Bukan karena UU Pilkada

Kompas.com - 29/09/2014, 10:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan, pelemahan rupiah yang cukup tajam akhir-akhir ini tidak terkait pengesahan Rancangan Undang-undang Pilkada, tetapi lebih disebabkan oleh dampak kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang diprediksikan segera akan menaikkan suku bunganya, seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini.

"Enggak ada (dipicu UU Pilkada). Rupiah itu melemah gara-gara Yellen mau naikin interest rate nya," kata Chatib ditemui usai rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Minggu (28/9/2014).

Chatib mengatakan, hal yang sama dua bulan yang lalu, bahwa pelemahan rupiah lebih didorong faktor eksternal, yakni keputusan Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen yang ia perkirakan akan lebih cepat.

Beberapa hari lalu, Yellen juga memberikan pernyataan bahwa situasi di AS jauh lebih baik dari yang diperkirakan. "Saya kira AS baru ngeluarin revisinya kemarin itu, 4,6 persen pertumbuhannya. Itu buat negara sebesar AS luar biasa besar," tutur Chatib.

"Untuk negara sebesar Indonesia yang size-nya harnya seberapa persen dari AS saja tumbuhnya cuma 5,2 persen. Ini kalau AS capai 4,6 persen itu luar biasa. Sehingga, mereka memutuskan interest rate-nya dinaikkan lebih cepat," kata mantan Kepala BKPM itu.

Sementara itu, ditanyakan mengenai pelemahan rupiah yang terlalu curam berbarengan dengan pengesahan RUU Pilkada, Chatib membenarkan bahwa ada pengaruh internal. Namun, bukan soal politik.

Dia bilang, dalam enam bulan terakhir ini capital inflow ke Indonesia cukup besar. "Itu sebabnya walaupun current account kita defisit, tapi balance of paymenr kita surplus, karena di capital account-nya besar," ujar dia.

Dia mengibaratkan kondisi internal dengan gelas yang berisi air penuh. Ketika terjadi goncangan maka akan banyak air yang tumpah keluar. Sebaliknya, jika air dalam gelas tersebut tidak terlalu penuh, maka ketika terjadi goncangan hanya akan sedikit saja air yang keluar.

"Itu sebabnya saya bilang sama Banggar defisitnya dikecilin deh, supaya pinjamannya dari luar kecil. Kalau pinjaman dari luar kecil, yang masuk kecil. Kalau ada goncangan, yang keluar sedikit. Makanya, saya bilang sumber pembiayaannya harus dari domestik, itu akan lebih stabil," kata Chatib.

baca juga: Makin Loyo, Rupiah Tembus Rp 12.100 Per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com