Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Bangun PLTN, Bagaimana Indonesia?

Kompas.com - 01/10/2014, 14:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan energi nuklir di Asia Tenggara mulai menggeliat. Baru-baru ini Vietnam secara mengejutkan sedang membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Singapura, Thailand, dan Malaysia pun digadang-gadang akan mengembangkan energi nuklir. Lantas bagaimana Indonesia?

Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (Wamen ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, Indonesia tidak anti terhadap nuklir. Bahkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) sudah tercantum bahwa Indonesia akan menanfaatkan energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik tahun 2030 nanti.

"Kita tidak anti nuklir, akan dikembangkan sebagai pilihan terakhir," ujar Susilo di Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Kementerian ESDM, lanjut Susilo, akan bekerja sama dengan seluruh stake holder untuk mengembangkan energi nuklir tersebut. Pasalnya, menurut dia, target 10.000 megawatt listrik per tahun merupakan target yang sulit tercapai tanpa adanya bantuan dari energi lain selain energi fosil.

Sebenarnya cadangan batu bara Indonesia, kata Wamen, bisa memenuhi kebutuhan listrik nasional. Namun, dia meyakini bahwa batu bara akan habis pada waktunya. Oleh karena itulah, maka penggunaan energi terbarukan menjadi sangat penting bagi pembangkit listrik.

Namun, jika memang dengan energi batubara dan energi terbarukan tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional, maka jalan terakhir adalah mengembangkan energi nuklir. "Tahun 2030 paling tidak kita butuh 250.000 megawatt listrik, dari mana kalau tidak dari nuklir?. Malaysia akan bikin, Vietnam bangun dua," kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Periode 2009-2014 Satya Wirayudha pernah mengkhawatirkan keseriusan pemerintah mengembangkan energi nuklir. Pasalnya, kata dia, negara-negara ASEAN sudah mulai membangun PLTN, sementara Indonesia baru memulai pada 2030 nanti.

Kekhawatiran Satya juga mencuat setelah Malaysia berencana mengembangkan nuklir. Menurut dia, jika melihat fakta bahwa saat ini PLN di Kalimantan sudah mengimpor listrik dari Malaysia, maka tidak menutup kemungkinan Indonesia akan mengimpor listrik dari nuklir, sementara pemerintah menurutnya masih terlihat anti nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com