Pengumuman Inflasi Semangati Lantai Bursa, IHSG Ditutup Menguat di 5.140,9

Sentimen positif datang dari pengumuman inflasi oleh Badan Pusat Statistik, yang menyatakan bahwa inflasi pada September 2014 sebesar 0,27 persen atau sama dengan yang terjadi pada September 2011. Ini menandakan, kenaikan harga cukup terkendali. Pada September 2009, IHK mencapai 1,05 persen, dan turun pada September 2010 di level 0,44 persen.

Indeks yang sempat melemah pada sesi I perdagangan, kemudian berbalik arah dan terus menguat hingga penutupan. Pada pukul 16.00, IHSG ditutup menguat 3,33 poin atau 0,06 persen di posisi 5.140,9.

Volume perdagangan sepanjang hari ini mencapai 5,64 miliar lot saham senilai Rp 5,36 triliun. Sebanyak 161 saham diperdagangkan menguat, 121 saham melemah dan 87 saham stagnan.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar bagi pemegang saham adalah BBRI (Rp 10.750), LPKR (Rp 970), BWPT (Rp 625), WIKA (Rp 2.715) dan LSIP (Rp 1.940). Sementara itu, saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar adalah TLKM (Rp 2.865), ASII (Rp 7.000), PGAS (Rp 5.900), EXCL (Rp 6.100), dan KLBF (Rp 1.675).

Sepuluh sektor saham di Bursa Efek Indonesia ditutup beragam, di mana empat sektor menguat dan sisanya melemah.

Sektor yang menguat adalah agribisnis (0,73 persen), properti (1,27 persen), keuangan (0,76 persen) dan perdagangan (0,94 persen).

Di sisi lain, sektor yang melemah adalah pertambangan (-0,51 persen), industri dasar (-0,57 persen), aneka industri (-0,62 persen), konsumer (-0,41 persen), infrastruktur (-1,17 persen), dan manufaktur (-0,5 persen).

Dari regional, sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik sebagian besar melemah. Selain terimbas Wall Street yang ditutup turun pada perdagangan dini hari tadi, para investor juga masih memperhatikan gerakan pro-demokrasi di Hong Kong.

Indeks Nikkei225 Tokyo melemah sebesar 0,56 persen menjadi 16.082,25. Sementara itu, indeks Hang Seng juga melemah sebesar 1,28 persen menjadi 22.932,98.