Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan neraca ekspor-impor mengalami gangguan cukup berat pada komoditas ini. “Terutama karena pasar tujuan ekspor sudah melewati musim panas. Impor pakaian Amerika dari kita menurun tajam,” kata dia di Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Sasmito mengatakan, pakaian yang diproduksi Indonesia umumnya untuk musim panas. Sehingga, ketika memasuki bulan Agustus, permintaan pun menurun. “Karena kalau pakaian musim dingin, produksi kita enggak sebagus buatan mereka sendiri,” ujar dia.
Catatan BPS, pada Juli 2014, ekspor pakaian jadi bukan rajutan mencapai 379,7 juta dollar AS, sementara pada Agustus 2014 ekspor pakaian jadi bukan rajutan hanya 275,8 juta dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.